- HERSHARE 2025, Mendorong Peran Perempuan dalam Pasar Modal Syariah
- Ny Hesti Haris Buka Kejuaraan Taekwondo Kartini Cup 2025. Kolaborasi Perwosi dan Taekwondo Jambi
- Makeup Dimanapun Praktis dan Lebih Stylish! Aeris Beaute Hadirkan Dua Warna Baru untuk The Signature 4-in-1 Brush
- Pemkot Jambi Serahkan SK kepada 1.909 PPPK, 1 Mundur dan 8 Tak Hadir
- Pertamina Gandeng BPOM Wujudkan UMKM Berdaya Saing di Program Basamo Elok Jambi
- Dibawah Guyuran Hujan Ribuan Peserta Khidmat Ikuti Upacara Hardiknas di Balaikota Jambi
- Kolaborasi Perwosi dan Taekwondo Jambi Hadirkan Kejuaraan Kartini Cup 2025
- Bupati H Anwar Sadat Menerima Audiensi dari Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Jambi
- Bupati Tanjab Barat Inspektur Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2025
- Pemkab Tanjab Barat Memperingati Hari Buruh Internasional (May Day) tahun 2025
Warga Mudung Laut Kota Jambi Bangun Jembatan Darurat Atasi Banjir

Keterangan Gambar : Warga Mudung Laut Kota Jambi Bangun Jembatan Darurat Atasi Banjir
MediaJambi.com - Warga Desa Mudung Laut
Kecamatan Pelayangan Kota Jambi membangun jembatan darurat, akibat banjir yang
tak kunjung reda sejak satu bulan terakhir. Jembatan kayu sepanjang sekitar 300
meter itu dibangun secara swadaya dan memudahkan aktivitas warga setempat,
karena akses jalan terendam banjir.
Jembatan darurat itu dibangun masyarakat
secara gotong royong sejak tanggal . Inisiatif membangun jembatan darurat itu
dilakukan Keluarga Pak Te yang kebetulan akan mengadakan pertandingan
pernikahan putrinya, Minggu 11 September 2024.
Jembatan darurat itu terbuat dari kayu yang
cukup kokoh dan diperkirakan menelan biaya yang cukup besar.
"Dak tau berapa biayanya, karena ini
gotong royong warga. Kami bangun gotong royong, supaya akses jalan gampang,
" ujar Pak Te, warga RT 01 Mudung Laut yang akan menikahkan anaknya
tersebut.
Jembatan darurat tersebut sangat bermanfaat
bagi masyarakat sekitarnya. Karena
akibat luapan air Sungai Batanghari, akses jalan menuju rumah masyarakat terendam banjir. Banjir yang terjadi sejak
awal Januari lalu, hingga Sabtu (10/2/2024) belum juga surut. Karena akses
jalan dari rumah warga menuju jalan raya yang biasanya bisa ditempuh dengan
jalan kaki atau menggunakan kendaraan roda dua, kini tidak bisa lagi.
Untuk
pergi dan pulang, mereka harus menggunakan perahu. Rata rata warga yang
rumahnya berbentuk panggung itu memiliki perahu, sebagai alat transportasi
selama musim banjir. Tidak heran jika para ibu ibu disana cukup mahir
mengemudikan perahunya, diantara rumah rumah. "Saya mau ke warung
belanja," ujar seorang ibu ketika ditemui turun dari rumahnya dan langsung
naik ke atas perahu, Sabtu pagi.
Akibat banjir, warga juga harus memarkir
kendaraan roda dua dan roda empat di pinggir jalan. Untuk bisa mencapai jalan
raya, warga harus menggunakan perahu atau sampan.
Warga memperkirakan banjir akan berlangsung
hingga Maret. "Air sudah mulai surut tetapi karena hujan naik lagi.
Diperkirakan sampai Maret akan banjir, " jelas Hasan, warga setempat.(Lin)