- Pemprov Jambi Apresiasi Kehadiran Backstagers Indonesia sebagai Mitra Industri Kreatif
- Stabilitas Sektor Jasa Keuangan Terjaga di Tengah Meningkatnya Dinamika Global
- Lakukan Safari Subuh Keliling, Gubernur Al Haris Himbau Masyarakat agar Tidak Melalaikan Shalat
- Gubernur Al Haris Upayakan Putus Rantai Produksi CPO Kelapa Sawit
- Gubernur Al Haris Kukuhkan 54 Petugas Haji Provinsi Jambi
- Yuk Kenalan dengan Saham, Reksa Dana, dan Obligasi
- Warga Digemparkan Temukan Mayat Sejoli di Dalam Mobil Terparkir di Tempat Perbelanjaan Trona Ekspres
- Pastikan Seleksi PPPK Berjalan Lancar, Wawako Diza Pantau Langsung dan Apresiasi Peserta
- Dandim Pungky Beri Pembekalan dan Motivasi untuk Satgas Yonif 142/KJ Jelang Tugas di Papua
- Pungli Menggurita di Kota Jambi, Djokas Siburian Anggota DPRD kota Jambi Akan Tempuh Jalur Hukum: Saya Siap Buat Laporan Resmi
Waspadai Lonjakan Kasus DBD Selama Musim Hujan di Kota Jambi

Keterangan Gambar : Waspadai Lonjakan Kasus DBD Selama Musim Hujan di Kota Jambi
Mediajambi.com – Musim hujan yang melanda kota Jambi membawa
dampak ganda, selain genangan air, ancaman penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)
juga semakin mengkhawatirkan. Sejak awal Januari 2025, Dinas Kesehatan Kota
Jambi telah mencatatkan lima kasus DBD.
Genangan air yang terbentuk di saluran drainase dan
tempat-tempat lembap menjadi tempat bersarang nyamuk Aedes Aegypti untuk
berkembang biak. Kondisi ini memerlukan kewaspadaan masyarakat agar penyebaran
penyakit tersebut dapat dicegah.
"Jentik nyamuk berkembang biak lebih cepat di musim
hujan. Genangan air menjadi lokasi yang sangat tepat bagi nyamuk untuk
bertelur," ungkap Rini Kartika, Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan
Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Jambi.
Lanjutnya, hasil pemeriksaan yang dilakukan di sekitar
kediaman pasien DBD menunjukkan adanya jentik nyamuk di lingkungan tersebut.
Hingga saat ini, angka bebas jentik di kota Jambi baru mencapai 82 persen, jauh
di bawah standar nasional yang menetapkan target sebesar 95 persen.
Ia menjelaskan, sepanjang 2024 lalu kasus DBD mengalami
peningkatan, dengan total 600 kasus dan satu kematian, hampir dua kali lipat
dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat 312 kasus dan tujuh kematian.
Wilayah dengan kasus terbanyak yakni Kota Baru dan Alam Barajo.
Untuk menanggulangi ancaman DBD, Rini mengimbau masyarakat
untuk menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Menguras tempat
penampungan air, menutup wadah air, dan mendaur ulang barang bekas yang berpotensi
menjadi sarang nyamuk adalah langkah-langkah yang sangat disarankan.
"Dengan menjaga kebersihan dan menerapkan PHBS, kita
bisa memutus rantai penyebaran DBD. Ini adalah langkah sederhana yang dapat
menyelamatkan banyak nyawa," tegas Rini.
Sebagai langkah pencegahan, Dinas Kesehatan Kota Jambi
berencana melakukan fogging atau pengasapan di area yang teridentifikasi
sebagai wilayah rawan DBD. Selain itu, sosialisasi kepada masyarakat mengenai
pentingnya menjaga kebersihan lingkungan akan terus digencarkan.
"Masyarakat harus lebih peduli terhadap kebersihan
lingkungan sekitar. Kami akan terus melakukan pengasapan dan sosialisasi untuk
mengurangi penyebaran penyakit ini," pungkas Rini. (*)