- OJK Cabut Izin Usaha Pt Sarana Sulteng Ventura
- Satgas PASTI Blokir 507 Aktivitas dan Entitas Keuangan Ilegal, Masyarakat Diminta Waspada Penipuan Yang Semakin Marak
- Gubernur Al Haris Ajak Semua Pihak Bersatu dan Bersinergi Atasi Karhutla di Provinsi Jambi
- Walikota Maulana Ungkap Strategi Kota Jambi Tekan Stunting, Angkat Pekerja Rentan, dan Capai UHC
- Wawako Diza : Pramuka Bukan Seremoni, Tapi Wadah Pembentukan Karakter Bangsa
- Rakor Bersama Kemenkum, Pemkot Jambi Matangkan Pendirian Koperasi Merah Putih
- Kemas Faried Serahkan Dua Dermaga Apung untuk Dongkrak Wisata Danau Sipin
- Ketua DPRD Kota Jambi Bantu Orang Tua Raffi, Warga yang Mengidap Penyakit Steven Johnson Syndrome
- 149 PKL Kota Jambi Siap Direlokasi, Pemkot Jambi Tegaskan Penertiban Lapak Liar
- Walikota Maulana Hadiri HUT Kota Palembang, Bawa Misi Komwil II APEKSI Bangun Jaringan Antar-Kota
Yayasan Sakti Insani Alam, Aktif Dibidang Keagamaan, Sosial dan Kemanusiaan

Keterangan Gambar : Yayasan Sakti Insani Alam, Aktif Dibidang Keagamaan, Sosial dan Kemanusiaan
Mediajambi.com - Yayasan Sakti Insani Alam Jambi bukan hanya
sekedar nama belaka. Beberapa kegiatan sukses dilakukan. Seperti beberapa waktu
lalu berhasil melakukan penegasan terhadap seorang warga yang telah hilang
kewarganegaraan RI nya.
Ketua Yayasan Sakti Insani Alam Jambi Djoni mengatakan adapun
kegiatan yayasan ini adalah kegiatan Sosial, kegiatan keagamaan dan
Kemanusiaan. Adapun kegiatan rutin yg dilaksanakan antara lain menyalurkan
donasi ke beberapa mesjid, Pndok Pesantren dan Jumat berkah seminggu 2x serta
pengobatan secara refleksi gratis. “Kegiatan-kegiatan rutin ini dkoordinasi oleh Bapak Ahuat dan Ibu
Rina,” ujarnya kepada Mediajambi.com.
Dikatakan Yayasan Sakti Insani Alam didirikan pada tanggal
27april 2021. Yayasan ini sudah berbadan Hukum dg No AHU. 0011371.01.04 tahun
2021 No Pendaftaran 5021042715102581. Berjalannya Yayasan ini dipimpin oleh Djoni
dan dibantu oleh beberapa pengurus antara lain Ahuat, Haji Aan dan Rina.
Selai itu, ikut serta untuk meningkatkan kemampuan
berkomunikasi dan menyesuaikan diri dengan kearifan lokal, adat dan budaya yang
ada di Indonesia. “Kami yakin dengan kegiatan ini akan memberi manfaat banyak
bagi warga dan negara, karena kita bergerak tidak melihat apa dan siapa yang
harus dibantu,” ucapnya.(mas)