- Semarak May Day dengan Layanan Langsung dan Senam Sehat Bersama Pekerja
- Industri Jasa Keuangan Jambi Tumbuh Positif Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Daerah
- Gubernur Al Haris Boyong Bupati/Wali Kota Audiensi dengan Menhub, Bahas Pengembangan Transportasi
- OJK Dorong Penggunaan Kecerdasan Artifisial di Sektor Perbankan secara Bertanggung Jawab
- Bibit Sawit Unggul Topaz 1 Berbuah Orange, Terbukti Sejahterakan dan digemari Petani
- Hadiri Rakortek Perumahan Pedesaan, Gubernur Al Haris Tegaskan Komitmen Dukung Program Tiga Juta Rumah
- Berkolaborasi Melindungi Ribuan Pekerja Rentan Melalui Program Kampung Bahagia
- Tingkatkan Kolaborasi dan Sinergi, SKK Migas – KKKS Sumbagsel Gelar Event Lifting Olympic
- Hadiri RDP Bersama Komisi II DPR RI, Gubernur Al Haris Soroti Minimnya Kewenangan Daerah dalam Sektor Minerba
- Gubernur Jambi Al Haris Hadiri RDP Bersama Komisi II DPR
Zikir Para Penyair Tahun 2024 di TBJ Teater Tonggak Menuju Ulang Tahun Perak

Keterangan Gambar : Zikir Para Penyair Tahun 2024 di TBJ Teater Tonggak Menuju Ulang Tahun Perak
Mediajambi.com - Teater Tonggak Jambi kembali menyajikan
agenda rutin di bulan Ramadhan yaitu Zikir Para Penyair dengan tema
"Teater Tonggak Menuju Ulang Tahun Perak" di gedung Teater Arena,
Taman Budaya Jambi (TBJ), Jum'at (29/03/2024)
Agenda yang pertama kali digelar pada Ramadhan tahun 2003
silam tersebut, merupakan uapaya Teater Tonggak untuk ruang khusus sastra
dengan hadirkan penyair-penyair Jambi dari generasi ke generasi dengan cara
membaca puisi, deklamator puisi hingga musikalisai puisi.
"Zikir para penyair tidak hanya panggung yang terbatas
pada seniman saja, tetapi juga tamu undangan untuk membaca puisi. Kegiatan ini
memang kami selenggarakan masih dalam ruang terbatas, sebenarnya gagasan Zikir
para penyair lebih pada ajang silaturahmi, komunikasi secara internal maupun
eksternal teater tonggak," Ungkap Hendry Nursal, Ketua Teater Tonggak
(Jum'at, 29/03/2024).
Beberapa rencana sudah digagas demi membesarkan agenda rutin
tersebut, Namun kata Hendry yang kesehariannya adalah seoarang wartawan di
Jambi, semuanya masih di rancang sembari berjalannya waktu serta menimbang
adanya keterbatasan sumber daya.
"Iya seperti keinginan adanya Antologi puisi Zikir para
penyair, saya sempat berpikir lebih meluaskan mungkin dengan cara hybrid.
Teknologi tentunya juga bisa membantu, sehingga tidak menutup kemungkinan di
tahun berikutnya Se-sumatera bahkan se-Indonesia, semoga terlaksana mengingat
adanya keterbatasan dalam beberapa hal," Imbuh Lelaki yang juga menyandang
peran sebagai Duta Publishitas HWPL Korea Selatan Perwakilan Indonesia.
Hadir komunitas Teater Alief dan Sanggar seni SMA Negeri 5
Jambi, para penyair dan penggiat sastra yang turut tampil serta Tampak Kepala
Dinas kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) provinsi Jambi, Kepala Taman Budaya
Jambi, seniman-seniman Jambi dari berbagai genre, generasi, juga undangan di
Gedung Teater Arena Taman Budaya Jambi.
Ramadhan kali ini pelaksanaan Zikir para penyair terasa
Istimewa karena Komunitas teater moderen di Jambi ini telah menyentuh hari
jadinya Ke-25, tepatnya pada 30 April 2024. Lantas, apa yang ingin Teater
Tonggak tawarkan kali ini dimana momentum 25 tahun usia Teater Tonggak?
"Kita semua tentu melihat ditengah derasnya arus budaya
yang dipercepat dengan perkembangan Transformasi, telah mengikis nilai-nilai
adat, budaya termasuk silaturahmi. Kerasnya pertarungan hidup, kejamnya
lingkungan telah menciptakan generasi yang minim pengetahuan tentang seni,
budaya hingga adat bahkan tidak mengetahui sama sekali. Maka Teater Tonggak
ingin menyampaikannya melalui pertunjukkan teater dan berbagai kegiatan seni
lain, salah satunya Zikir Para Penyair," Beber Hendry Nursal, dengan penuh
semangat.
Hendry pada kesempatan ini mengucapkan terima kasih pada
pemerintah provinsi Jambi yaitu Disbudpar dan Taman Budaya Jambi atas sarana
prasarana, pada para senior dan keluarga kami, para apresiator, rekan-rekan
media dan semua pihak.
"Tetapi tak lupa saya dan keluarga besar Teater Tonggak
mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang turut memberikan perhatian,
kritik saran termasuk materi dalam mendukung proses kreatif kami selama
ini," Pungkas Hendry yang juga mengemban tugas sebagai Ketua Pelaku Teater
Indonesia Korda provinsi Jambi.
Sedangkan Didin Siroz, selaku salah satu pendiri saat
menyampaikan kesannya di 25 Tahun Teater Tonggak.
"Teater tonggak dalam zikir para penyair sebagai upaya
silaturahmi dan alhamdulillah mendapat respon yang baik dari berbagai pihak,
semoga kedepan bisa lebih meluaskan jangkauan zikir para penyair,"
Jelasnya.
Sementara itu, Imron Rosyadi selaku kepala Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata Provinsi Jambi dalam kata sambutannya berharap lahirnya
generasi-generasi muda penyair efek di masa depan dari kegiatan Zikir para
Penyair
"Selamat untuk Teater Tonggak, dengan kegiatan zikir
para penyair semoga di masa akan lahirnya
generasi-generasi muda penyair di Jambi dan terus berkembang,"
Tuturnya.
25 tahun Teater Tonggak “menggali, mengembang, lestari
jatidiri” dalam kancah dunia perteateran di Jambi. Teater tonggak tidak
berhenti untuk berkarya dan berkreatifitas dengan riset di lingkungan
masyarakat yang juga terus dilakukan. Tidak hanya itu, teater Tonggak merasa
peduli dan terus berupaya memupuk kepedulian semua pihak akan kehidupan remaja
di masa serba teknologi saat ini. Teater Tonggak menjawab hal itu dengan turut
mendidik generasi-generasi baru keanggotaan juga nonanggota dalam latihan khusus,
dengan niat dapat memberikan ilmu teater yang diharapkan mampu menopangnya
dalam kehidupan bermasyarakat.
Ekspresi daya kerja Teater Tonggak berusaha secara kontinyu
menggali potensi lokal dan regional di bidang seni budaya, sosial, dan
kemasyarakatan yang diaplikasikan dalam bentuk kerja teater dan terus menggali
baik itu Hutan, Air, Tanah bahkan Udara dengan harapan bukan menggurui namun
dapat memberikan suatu proses pencerahan diri. Maka, agar hasilnya maksimal
Teater Tonggak senantiasa memacu aktivitas dan kreativitas sebagai proses
pembelajaran hidup dan kehidupan yang selaras, serasi dan manusiawi. Proses
kreatif yang dijalani tidak terpaku pada sebuah konsep. Tetapi, juga melakukan
eksplorasi dalam upaya pencarian bentuk-bentuk baru sebagai suatu kebutuhan
dalam pengembangan dan peningkatan kualitas kesenian.
Teater Tonggak merupakan sebuah komunitas seni pertunjukan
yang didirikan pada tanggal 30 April 1999 di Kota Jambi, diprakarsai oleh Didin
Siroz, Ahmad Rodhi, Nanang Sunarya, Mg Alloy, Ide Bagus Putra, Edi Kuncoro, Rd.
Irwansyah, dan Jefri ADP. Pada saat didirikan tahun 1999 jumlah anggota dan
pengurus sebanyak 30 orang, Terdiri dari kalangan profesi yang berbeda, seperti
Wartawan, PNS, Guru, Wiraswasta, Mahasiswa, dan Pelajar.
Secara esensial nama TONGGAK dapat diartikan sebagai tiang
penyangga sebuah bangunan yang dimaknai sebagai kekuatan dan semangat
fundamental dalam berkarya. Teater Tonggak memiliki lambang segi tiga sama sisi
dan tiga tiang pancang yang membagi ketiga sudutnya sama besar.
Lambang ini merupakan simbol dari kehidupan seni budaya
Indonesia yang dibentuk oleh tiga unsur kekuatan, yaitu: 1) Bahwa kebudayaan
terbentuk karena adanya cipta, rasa dan karsa; 2) Bahwa seni memiliki
keseimbangan, keselarasan, dan keserasian karena adanya wirahma, wirasa, dan
wiraga; 3) Bahwa kehidupan seni budaya diperuntukkan bagi kebaikan orang
banyak, keselamatan orang banyak, dan kesejahteraan orang banyak. (*/)