- Cetak Sejarah Baru. Timnas Indonesia lolos ke babak semifinal Piala Asia U23
- Gubernur Al Haris Beri Penjelasan Atas Capaian Pembangunan Pemprov Kepada Dewan
- Musrenbang RKPD 2025, Gubernur Al Haris: Pemprov Jambi Berhasil Menjaga Kestabilan
- Wagub Sani Harap GP Ansor Perkuat Sinergi Bersama Pemerintah Daerah
- Wagub Sani Apresiasi Peran TP PKK Beri Pelayanan Kepada Masyarakat
- Seremoni pelepasan jemaah Haji Indonesia dibatasi Cukup 30 Menit
- Gubernur Al Haris Kukuhkan Gugus Tugas Bisnis dan HAM Provinsi Jambi
- Gubernur Al Haris: Pemprov Jambi dan Kabupaten/Kota Butuh Pembinaan KPK
- Wakil Bupati Tanjung Jabung Barat, H Hairan, Menghadiri Acara Halal Bihalal Santri Lirboyo
- Bupati Resmikan TPU Berkah Kecamatan Tungkal Ilir
Walikota Jambi Bersama Forkompinda dan OPD Bahas Persiapan Perayaan Idul Fitri
Keterangan Gambar : Walikota Jambi Bersama Forkompinda dan OPD Bahas Persiapan Perayaan Idul Fitri
Mediajambi.com – Walikota Jambi, Syarif Fasha, kemarin telah mengumpulkan unsur Forkompinda, perwakilan OPD serta camat se Kota Jambi. Tujuannya adalah untuk membahas persiapan perayaan Idul Fitri 1442 H di Kota Jambi.
Dalam rapat tersebut memang disebutkan Walikota Jambi, Syarif Fasha, pihaknya menjadi dilema dalam mengeluarkan keputusan-keputusan tertentu. Sebab menimbulkan efek.
Kata dia, masyarakat hanya melihat warna hitam putih saja. Tidak melihat warna lainnya. Apalagi, keluhan-keluhan masyarakat itu kerap bergentayangan di berbagai media sosial.
Baca Lainnya :
- Menteri Agama RI Sambut Baik Ramadhan Brand Berbagi 20210
- Program Ramadhan UUS Maybank Indonesia dan Maybank Islamic Jangkau Ribuan Penerima Bantuan0
- Kepala BNPB Apresiasi Terhadap Penerapan PPKM Mikro di Jambi0
- Walikota Fasha serta Unsur Forkompinda Sidak Harga Kebutuhan Pokok Jelang Idul Fitri 1442 H0
- Tidak Miliki Dokumen Satu Bus Penumpang Putar Balik 0
“Seperti contoh kami menutup sementara masjid di RT 04, Kelurahan Payoselincah. Hampir semua masyarakat menghujat kami dengan alasan, masjid ditutup pasar dibuka. Pasar lebih ramai dari masjid, ini seharusnya ada edukasi terhadap masyarakat,” ungkap Fasha.
Fasha pun menjawab hujatan tersebut, dengan alasan yang tepat. Ditutupnya satu masjid secara sementara karena ada warga terserang Covid-19, adalah agar tidak terjangkit kembali dan tidak menyebar. “Ibadah juga bisa dilakukan di rumah dan masjid lainnya,” sebutnya.
Sementara mengenai pasar tetap dibuka, ada alasan tersendiri. Sebab pasar merupakan pusat perbelanjaan untuk memenuhi kehidupan sehari-sehari. Bisa saja Pemkot menutup pasar, namun tidak menutup kemungkinan akan ada masalah baru yang timbul.
“Ini yang tidak kita inginkan. Di pasar juga kita ada pengawasan. Kita butuh dukungan semuanya dan kesadaran masyarakat itu sendiri dalam penerapan prokes. Jadi jangan samakan masjid dengan pasar,” terangnya.(Yen)