Ini Alasan Mengapa Ziarah Kubur perlu Membawa Air dan Bunga

By MS LEMPOW 06 Mar 2024, 09:39:29 WIB Nasional
Ini Alasan Mengapa Ziarah Kubur perlu Membawa Air dan Bunga

Keterangan Gambar : Ini Alasan Mengapa Ziarah Kubur perlu Membawa Air dan Bunga


Mediajambi.com - Menyambut Bulan Ramadhan ada kebiasaan yang selalu dilakukan umat Islam di negeri ini, yaitu melakukan ziarah kubur atau nyekar. Ziarah kubur biasa dilakukan sepekan menjelang datangnya bulan suci Ramadhan. Saat ini sebagian besar Tempat Pemakaman Umum (TPU) sudah ramai didatangi penziarah.

Seperti di TPU Kebun Jahe Kota Jambi, penziarah sudah mulai rame sejak pekan lalu. Selain dari dalam kota, banyak juga yang datang dari luar Jambi yang sengaja datang berziarah ke makam orang tuanya dan kerabatnya.

Ada kebiasaan di kalangan penziarah yaitu membawa bunga segar dan air. Kebiasaan itu juga dimanfaatkan oleh warga di sekitar TPU untuk menjual kembang dan air dalam botol. Mengapa mereka melakukan hal itu dan apakah itu wajib.

Baca Lainnya :

    "Bagi saya membawa kembang dan air dari rumah itu hanya kebiasaan tidak wajib. Rasanya tidak lengkap jika ziarah tidak menabur bunga di makam yang kita datangi," ujar Eva (50) seorang peziarah di TPU Kebun Jahe. Bahkan dia mengaku sengaja mencari bunga segar yang wangi seperti mawar, melati, kenanga untuk diletakkan di nisan orang tuanya. "Sebagai tanda kasih sayang semata," katanya.

    Mengutip dari situs NU online, ada dasar hukum menyiram kuburan dengan air dingin ataupun air wewangian.

    Imam Nawawi al-Bantani dalam Nihayatuz Zain menerangkan bahwa hukum menyiram kuburan dengan air dingin adalah sunnah. Tindakan ini merupakan sebuah pengharapan–tafaul–agar kondisi mereka yang dalam kuburan tetap dingin.

     ?????????? ????? ????????? ??????? ??????? ?????????? ???????????? ??????????? ????? ?????? ?????????? ???? ?????? ????????? ??????? ???????? ?????? ??????? ???????????? ????????? (????? ????? 154) "Disunnahkan untuk menyirami kuburan dengan air yang dingin. Perbuatan ini dilakukan sebagai pengharapan dengan dinginnya tempat kembali (kuburan) dan juga tidak apa-apa menyiram kuburan dengan air mawar meskipun sedikit, karena malaikat senang pada aroma yang harum." 

    Begitu pula yang termaktub dalam Hasyiyah al-Bajuri:

    ????? ?? ??? ????? ???? ??????? ?? ???? ????? ????? ???? ??? ???? ???? ???? ???? ???????? ?????? ???? ?????? ??? ????? ????? ???? ?? ???? ????? ??? ???? ???? ?????? ???????? ?? ????? ????? ???? ???? ?????? ?? ??? ??????? ??? ?? ??? ?? ???? ???????? ????? ??? ??????? ??????...    

    Disunnahkan menyiram kubur dengan air, terutama air dingin sebagaimana pernah dilakukan rasulullah SAW terhadap pusara anyaknya, Ibrahim. Hanya saja hukumnya menjadi makruh apabila menyiraminya menggunakan air mawar dengan alasan menyia-nyiakan (barang berharga). Meski demikian menurut Imam Subuki tidak mengapa kalau memang penyiraman air mawar itu mengharapkan kehadiran malaikat yang menyukai bau wangi." 

     Hal ini sebenarnya pernah pula dilakukan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam       :       ” ?? ????? ( ??? ???? ???? ???? ) ?? ??? ??? ??????? ???? ???? ???? ????? ” Artinya: “Sesungguhnya Nabi Muhammad ShallaAllahu alaihi wa sallam menyiram [air] di atas kubur Ibrahim, anaknya dan meletakkan kerikil di atasnya.”  

    Begitu juga dengan meletakkan karangan bunga ataupun bunga telaseh yang biasanya diletakkan di atas pusara ketika menjelang lebaran. Hal ini dilakukan dalam rangka ittba’ (mengikuti) sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. sebagaimana diterangkan dalam hadits:

    Dari Ibnu Umar ia berkata; Suatu ketika Nabi melewati sebuah kebun di Makkah dan Madinah lalu Nabi mendengar suara dua orang yang sedang disiksa di dalam kuburnya. Nabi bersabda kepada para sahabat “Kedua orang (yang ada dalam kubur ini) sedang disiksa. Yang satu disiksa karena tidak memakai penutup ketika kencing sedang yang lainnya lagi karena sering mengadu domba”. Kemudian Rasulullah menyuruh sahabat untuk mengambil pelepah kurma, kemudian membelahnya menjadi dua bagian dan meletakkannya pada masing-masing kuburan tersebut. Para sahabat lalu bertanya, kenapa engkau melakukan hal ini ya Rasul?. Rasulullah menjawab: Semoga Allah meringankan siksa kedua orang tersebut selama dua pelepah kurma ini belum kering. (Sahih al-Bukhari, [1361])  

    Lebih ditegaskan lagi dalam I’anah al-Thalibin;   ??????? ?????? ?????????? ????????? ????? ????????? ????? ???????? ??????????? ????????? ?????? ?????????? ????????????? ???????? ????? ??? ????????? ???? ?????? ?????? ???????????? ?????????      

    Disunnahkan meletakkan pelepah kurma yang masih hijau di atas kuburan, karena hal ini adalah sunnah Nabi Muhammad Saw. dan dapat meringankan beban si mayat karena barokahnya bacaan tasbihnya bunga yang ditaburkan dan hal ini disamakan dengan sebagaimana adat kebiasaan, yaitu menaburi bunga yang harum dan basah atau yang masih segar.   Demikianlah penjelasannya. Semoga bermanfaat. (*)




    Write a Facebook Comment

    Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

    View all comments

    Write a comment