Tantangan dan peluang perusahaan menuju masa new normal

By MS LEMPOW 10 Sep 2020, 09:16:44 WIB RAGAM
Tantangan dan peluang perusahaan menuju masa new normal

Assalamualaikum wr wb

Hai sobat milenial perkenalkan nama saya Decka Aisyah Hartono dengan NIM 503180127 mahasiswa UIN STS JAMBI fakultas EKONOMI DAN BISNIS ISLAM program studi AKUNTANSI SYARIAH, berbicara mengenai akuntansi syariah allhamdulillah berkat yang maha kuasa prodi saya yaitu akuntansi syariah uin sts jambi sudah terakreditasi BAIK oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) tentu nya berkat keaktifian dan kegiatan kegiatan positif yang di lakukan oleh mahasiswa akuntansi syariahuin sts jambi

Pandemi Covid-19 menunjukkan ketidaksiapan di hampir semua sektor bisnis dan kehidupan sosial dalam merespon dan mengelola perubahan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Namun, tibanya era normal baru, dipandang sebagai tantangan baru dalam beberapa aspek termasuk aspek dunia kerja. Oleh karena itu, perusahaan dalam hal ini sumber daya manusia (SDM) dan karyawan diharuskan untuk beradaptasi dengan pola kerja baru. Diperlukan suatu strategi baru dalam talent management untuk dapat mengelola SDM agar lebih produktif dan memiliki loyalitas kepada perusahaan. Artikel yang saya buat ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan tentang “ tantangan apa yang dihadapi perusahaan dalam menerapkan sistem talent management menuju era new normal dan bagaimana strategi talent management dalam merebut peluang sehingga proses operasional perusahaan dapat terus berjalan”  karena keberhasilan suatu organisasi ditentukan oleh SDM yang berbakat. Dalam artikel ini saya juga wawancara semi-terstruktur untuk menggali lebih dalam tantangan dan peluang yang dihadapi oleh perusahaan sehingga mereka akan memiliki SDM yang unggul dan kompetitif yang memiliki ketahanan di era disrupsi.

Baca Lainnya :

Dan menurut saya Dalam dunia bisnis, perusahaan harus dapat memastikan aktivitas karyawan agar tetap lancar dan aman. Dengan diberlakukannya new normal, masyarakat diharapkan dapat kembali menjalankan aktivitas seperti sedia kala. Bisnis, perkantoran, hingga fasilitas publik akan kembali beroperasi dengan beberapa penyesuaian,yaitu mengurangi kontak fisik, menghindari kerumunan dan melakukan proteksi diri dengan penggunaan masker saat bepergian, sesuai dengan anjuran pemerintah. Baik perusahaan swasta maupun instansi pemerintah harus mempertimbangkan banyak hal sebelum memutuskan sistem kerja yang baru lagi. Divisi sumber daya manusia (SDM) bahkan harus bergerak cepat mengatur jadwal kerja karyawan dengan pembagian shift. Hal ini disebabkan oleh anjuran pemerintah yang meminta instansi ataupun perusahaan swasta agar menetapkan maksimal hanya diperbolehkan 50% dari jumlah total karyawan yang bekerja di kantor setiap harinya. Oleh karena itu, beberapainstansi menetapkan ritme kerja karyawan dengan pola 2 shift, yaitu pagi dan siang. Sementara itu, beberapa perusahaan menggunakan sistem kerja karyawan dengan metode ‘selang seling’ (satu hari masuk kerja dan satu hari libur) sehingga dapat bergantian dengan karyawan lainnya)

 

PELUANG PERUSAHAAN DALAM MENGHADAPI MASA NEW NORMAL

Peluang dari seorang pembisnis dalam melewati masa new normal ini bisa dengan melalukan “Kreativitas dan Inovasi”

Kreatifitas dan inovasi adalah dua hal penting terkait dengan keterampilan manusia yang saling terkait satu sama lain. Orang- orang yang memiliki kemampuan untuk menemukan ide-ide kreatif akan mampu menciptakan inovasi dan melihat peluang untuk pengembangan dan peningkatan untuk memperkaya kehidupan (Zimmere, 2008).

 Sementara itu Hadiyati (2011) menyatakan bahwa kreatifitas adalah upaya atau inisiatif atau pun pedoman untuk menemukan suatu hal baru. Jika kita perhatikan dua pengertian kreatifitas di atas, dapat saya tarik  kesimpulan nya bahwa kreatifitas adalah suatu upaya manusiauntuk menemukan hal-hal baru, sementara inovasi adalah hasil perwujudan dari ide-ide kreatif yang unik dan berbeda dari yang lain yang dapat digunakan untuk memperkaya kehidupan.

J.P Torrance sebagaimana dikutip oleh Jordan E. Ayan (2002), menyatakan bahwa orang yang kreatif bisa dilihat atau diukur dengan hal-hal sebagai berikut.

  1. Kepiawaian, yakni kemampuan memunculkan banyak ide yang beragam. Dengan kata lain, seberapa banyak ide yang dihasilkan akan menunjukkan kreativitas seseorang

  2. Keleluasan, yakni kemampuan memunculkan ide dalam beberapa kategori (alternatif jawaban atau solusi suatu masalah).

  3. Orisinalitas, yakni kemampuan memunculkan ide yang unik dan aneh (bersifat baru, bukan meniru).

  4. Pengembangan, yakni kemampuan memperluas ide atau gagasan menjadi kenyataan, tindakan, atau aksi kongkrit dan tepat guna.

Oldham dan Cummings (1996) menyatakan bahwa kreatifitas dan inovasi digambarkan saling melengkapi dan kreatifitas karyawan merupakan epicentrum dari sebuah inovasi. Pimpinan yang kreatif akan menginspirasi karyawan untuk melakukan hal yang sama bahkan harus dapat melampaui apa yang sudah dirintisnya. Oleh karena itu perusahaan hendaknya dapat menghagai kreatifitas SDMnya karena kreatifitas seseorang adalah cikal bakal lahirnya inovasi (Heye, 2006; Liu, Gong, Zhou dan Huang, 2015).

 

TANTANGAN PERUSAHAAN DALAM MENGHADAPI MASA NEW NORMAL

Disetiap perusahaan pasti menjual produk produk yang kebanyakan sama dengan perusahaan lain misalkan contoh usaha toko listrik yang menjual berbagai alat elektronik tentunya perusahaan lain juga menjual berbagai alat elektronik nah dalam perusahaan sangat dibutuhkan sekali dengan yang namanya “Keunggulan Bersaing” Keunggulan bersaing juga dapat diperoleh jika perusahaan dapat menawarkan nilai lebih rendah ataupun memberikan manfaat lebih besar karena harganya lebih tinggi (Philip Kotler dan Gary Armstrong, 2003).Pimpinan perusahaan harus memiliki kemampuan untuk memotivasi dan mendorong kreatifitas para manajer, supervisor, koordinator dan para pemimpin kelompok lainnya karena tanpa kreatifitas perusahaan tidak akan mendapatkan competitive advantage dan tidak memiliki kemampuan untuk bersaing dengan perusahaan lainnya (Martim de Conto et.al. (2016).

Sementara itu Elfindri dkk (2011:67) mengemukakan bahwa untuk memiliki SDM yang tangguh dan memiliki keunggulan bersaing, perusahaan hendaknya tidak hanya menekankan pada kemampuan ‘hard skills’ (keterampilan teknis seperti ilmu pengetahuan dan teknologi) karyawan saja, namun soft skills (non teknis) juga sangat dibutuhkan oleh seluruh karyawan, mengingat soft skills terkait dengan karakter, kepribadian komunikasi, hubungan antarpribadi dan organisasi, komunikasi antarbudaya, bahasa, etika dan moral, kecerdasan emosional dan elemen-elemen dalam pembangunan karakter lainnya yang sangat menentukan keberlangsungan organisasi.

Menurut saya Pada dasarnya, setiap SDM harus memiliki kompetensi untuk memimpin (leadership competencies) karena tidak selamanya seorang staf akan menjadi staf, namun suatu saat nanti ia juga akan menjadi pemimpin. Untuk itu, setiap perusahaan perlu menyusun strategi untuk menciptakan SDM nya agar memiliki kompetensi kepemimpinan.

Menurut Warella (2005) seorang pemimpin publik harus memiliki sedikitnya 7 kompetensi, yaitu

  1. kompetensi mengelola diri sendiri,

  2. kompetensi mengelola komunikasi,

  3. kompetensi mengelola kemajemukan,

  4.  kompetensi mengelola etika,

  5. kompetensi mengelola tim,

  6. kompetensi mengelola keragaman budaya,

  7.  Kompetensi mengelola perubahan.

Berikut kesimpulan wawancara saya dengan salah satu perusahaan yang menghadapi masa new normal ini

“Saya sangat kesulitan ketika menghadapi masa perubahan setelah adanya covid 19 ini namun tidak menutup kemungkinan hal ini memang harus di hadapi oleh seorang pembisnis seperti saya karena yang menjadi korban bukan hanya saya tapi semua orang merasakan nya,dan yang menjadi tantangan saya yaitu saya harus lebih bisa menciptakan perubahaan yang signifikan dari sebelum nya karena masa sekarang sangatlah berbeda dengan yang dulu disini saya dituntut untuk lebih kreasi dan saya yang dulunya tidak pernah posting barang saya di online tapi sekarang saya sudah mulai posting barang barang saya di online ya karena kita merasa konsumen juga kurang nyaman untuk bertatap muka langsung karena pandemi gini,kalau untuk peluang sih ya itu tadi saya bisa jualan di online shop karena biasanya sebelum pandemi saya tidak pernah jual barang barang saya di online ini sih bagi saya peluang besar juga jadi toko offline saya punya dan toko online saya juga punya” ujar bapak rudi hartono selaku pemilik usaha toko listrik yang ada di kota jambi

Kesimpulan dari pembahasan di artikel ini adalah new normal setelah masa pandemi ini sangat menjadi musuh sekaligus keuntungan yang besar bagi para perusahaan karena new normala ini menjadikan perusahaan menjadi shifting atau berubah baik itu prilaku dari perusahaan maupun aktivitas bisnis nya,perubahan ini membuat perusahaan dapat mempertahankan kelanjutan bisnis nya,aktivitas sebelum nya yang mengabaikan protokol kesehatan sekarang mengutamakan protokol kesehatan dan lebih memperhatikan aspek sosial, Oleh karena itu startegi yang harus di lakukan perusahaan untuk mendorong bisnis nya sangat dinperlukan yang namanya kreatifitas dan inovasi dan tentunya dapat menciptkan keunggulan dalam bersaing di masa new normal ini

Sekian artikel dari saya,terimakasih telah membaca dan  jangan lupa beri nilai ya.... semoga pandemi ini cepat berlalu agar kita bisa melakukan aktivitas seperti biasanya aamiin.

Wassalamualaikum.wr.wb

DAFTAR PUSTAKA

Hartono, H. (2020, July). Talent Management Perusahaan Multinasional Menuju Era New Normal: Tantangan dan Peluang. In Prosiding Seminar STIAMI (Vol. 7, No. 2, pp. 62-69).

Cholik, A. (2020, July). Implementasi Manajemen Turnaround untuk Memperoleh Keunggulan Bersaing Menuju Era New Normal: Studi Kasus pada Sumber Daya Manusia di Perusahaan Swasta Nasional. In Prosiding Seminar STIAMI (Vol. 7, No. 2, pp. 81-92)

Silvatika, B. A. (2020, July). Technosociopreneur, New Model UMKM di Era New Normal. In Prosiding Seminar STIAMI (Vol. 7, No. 2, pp. 29-35).




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment