- Gentala Arasi 2025: Dorong Akselerasi Ekonomi Keuangan Digital Jambi yang Berkelanjutan
- Walikota Jambi Serahkan Santunan JKM Kepada Ahli Waris di Seberang Kota Jambi
- Tingkatkan Kepercayaan Publik, OJK Terbitkan Aturan Baru Transparansi dan Publikasi Laporan Bank
- Terlibat Judi Online 90 Keluarga di Kota Jambi Dicoret dari Daftar Bansos
- Walikota Maulana Apresiasi Peningkatan Kualitas Terminal A - Alam Barajo
- Maulana Dorong Masyarakat Manfaatkan IPAL Komunal Untuk Hindari Pencemaran Air Tanah
- Maulana Tekankan, Ciptakan Kebersihan Bukan Sekadar Penilaian Namun Berkelanjutan Untuk Kota Bersih dan Nyaman
- Gubernur Al Haris Antar Langsung Berkas Pengusulan PPPK Paruh Waktu ke Kementerian PANRB
- Hadiri Pelantikan KPPI 2024-2029, Sekda Sudirman Dorong Politik Inklusif
- Batanghari dan Samudra: Reorientasi Kebijakan Maritim Nasional
Mengintip Smartphone di Tangan Anak Usia Sekolah Dasar

Keterangan Gambar : Mengintip Smartphone di Tangan Anak Usia Sekolah Dasar
Mediajambi.com -
Perkembangan teknologi telah membawa banyak perubahan dalam dunia pendidikan.
Teknologi menjadi alat yang membantu dunia pendidikan dalam menemukan dan
mencari informasi baru. Salah satu hasil teknologi yaitu Smartphone. Tidak
hanya sebagai alat komunikasi, smartphone banyak digunakan dalam dunia
pendidikan sebagai media pembelajaran.
Dari berbagai jurnal pendidikan banyak dilakukan penelitian
terkait pengunaan media pembelajaran berbasis android. Dari berbagai literatur
itu didapat informasi bahwa efektivitas pembelajaran berbasis smartphone
memberikan kontribusi hasil yang baik dalam proses pembelajaran.
Smartphone sebagai alat komunikasi memberikan banyak
kemudahan bagi penggunanya sehingga orang dari berbagai usia, termasuk anak
usia Sekolah Dasar merasa membutuhkannya untuk mendapatkan informasi terkait
dengan pembelajaran.
Pemanfaatan Smartphone sebagai sarana belajar dengan
tersedianya berbagai fitur-fitur dan aplikasi-aplikasi yang menunjang
pembelajaran seperti website dari kemdikbudristek yaitu rumah belajar, atau
zenius, ruang guru, quipper, brainly dan berbagai aplikasi lainnya yang bisa
diakses dengan gratis atau berbayar. Semua aplikasi tersebut membantu bagi
pembelajaran dan banyak dimanfaatkan oleh dunia pendidikan terutama saat
covid-19 melanda selama 3 tahun terakhir ini.
“Kita tidak bisa menampik banyak manfaat yang kita dapatkan
dari pengunaan Smartphone, walau pandemi telah berlalu kegiatan pembelajaran
dilakukan secara tatap muka namun pemanfaatan smartphone dalam memudahkan
setiap orang untuk mengakses literasi guna menambah pengetahuan masih sangat
berperan penting. Pemanfaatan teknologi mengatasi permasalahan dalam teknis
pembelajaran juga menjawab masalah subtansial dalam perubahan paradigma baru.
Pemanfaatan Smartphone Hampir setiap siswa di zaman yang
‘melek’ akan teknologi seperti sekarang ini memiliki smartphone. Namun
kenyataannya, pengunaan smartphone oleh siswa belum maksimal untuk menunjang
pembelajaran.
Banyak siswa yang memanfaatkan smartphone sebagai sarana
komunikasi dengan berbincang-bincang di media sosial, mengakses hiburan, atau
bermain game daripada mencari bahan pelajaran. Pengunaan smartphone dalam
aktivitas belajar hanya sekedar mencari materi dan mendapatkan jawaban dari
tugas yang diberikan oleh guru.
Siswa mengunakan smartphone hanya sebagai sarana untuk
memudahkan penyelesaian tugas saja, sehingga smartphone menjadi cara cepat
dalam penyelesaian masalah pembelajaran yang mereka hadapi. Ini tentu tidak
akan meningkatkan proses berpikir siswa. Siswa dengan mudah menemukan jawaban
atas pertanyaan atau tugas yang diberikan guru dengan mengetik pada pencarian
yang terdapat pada smartphone mereka.
Sebagai seorang yang berkecimpung dalam pendidikan, kita
harus bisa memanfaatkan perkembangan teknologi, terutama smartphone sebagai
sarana belajar yang mendukung pembelajaran. Dengan beragam aplikasi dan
kecanggihan teknologi yang terus berkembang membuat banyak sekali perubahan
yang terjadi.
Jika perkembangan ini tidak disesuaikan dengan pengetahuan
dan kemampuan berpikir kritis dalam pemanfaatannya tentu saja akan menjadi
bumerang bagi dunia pendidikan.
Banyak kita lihat di setiap sudut, terutama anak usia
sekolah dasar yang asyik dengan smartphone mereka sehingga menyebabkan gangguan
dalam pembelajaran. Mereka asyik dengan dunia mereka sehingga tidak perduli
dengan sekitarnya. Seperti bisa kita
lihat bagaimana asyiknya mereka mengunakan smartphone untuk hal yang tidak
bermanfaat dan bisa menjerumuskan permasalahan baru bagi mereka sendiri.
Pengunaan teknologi yang tidak tepat dan kurangnya
pendampingan dalam pengunaan smartphone tentu akan berakibat buruk terutama
dalam dunia pendidikan. Penyalahgunaan teknologi yang tidak terarah dan
terawasi bisa berakibat fatal terutama anak usia sekolah dasar yang masih
memiliki kemampuan literasi rendah.
Pengunaan smartphone di kalangan siswa Sekolah Dasar telah
menjadi topik yang sering diperdebatkan dalam beberapa tahun terakhir. Beberapa
pihak berpendapat pengunaan smartphone bagi siswa sekolah dasar memberikan
manfaat tertentu, seperti memberikan kemudahan dalam akses ke berbagai sumber
belajar.
Dengan pengunaan smartphone akan mengembangkan keterampilan
digital mereka, memudahkan dalam berkomunikasi sehingga tidak membatasi jarak,
dan lain sebagainya yang berdampak
positif bagi diri siswa.
Sebagian pihak mengatakan bahwa anak usia sekolah dasar
belum layak diberikan karena usia itu anak belum bisa mengerti dan memahami
pengaruh negatif dari smartphone seperti gangguan pembelajaran, siswa mungkin
tergoda untuk lebih banyak bermain game dan mengunakan media social. Akses yang
tidak terbatas akan mengakibatkan siswa dapat terpapar pada konten yang tidak
pantas, sehingga merusak perkembangan emosional dan psikologis siswa. Pengunaan
yang berlebihan dapat mengakibatkan ketergantungan dan menganggu kesehatan
mental siswa.
Pendampingan Saat Menggunakan
Smartphone
Sebagai seorang guru kita bisa melakukan pendampingan
pengunaan smartphone untuk hal yang bermanfaat bagi mereka. Guru harus bisa
memberikan arahan yang tepat dan pendampingan dalam pemanfaatan smartphone pada
hal yang positif sehingga dengan kemajuan teknologi akan memberikan dampak yang
baik bagi proses pembelajaran siswa.
Dengan pembiasaan dan pendampingan yang tepat kemajuan
teknologi ini tidak akan menjadi hal buruk bagi siswa, namun jika kita biarkan
anak usia sekolah dasar mengunakan smartphone tanpa bimbingan dan pengawasan,
maka akan berakibat fatal tidak hanya bagi anak tersebut namun akan merusak
jati diri bangsa. Kejamnya dampak buruk smartphone tanpa adanya pengetahuan dan
literasi yang baik akan membuat kerusakan mental bagi generasi muda.
Oleh karena itu peran seorang guru tidak terlepas dari
kemajuan teknologi. Guru harus melek teknologi sehingga tahu kemana arah dari
teknologi tersebut cocok bagi peserta didik mereka. Pemanfaatan smartphone
sebagai media atau sarana belajar harus dikuasai oleh seorang guru, sehingga
proses pembelajaran akan sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan siswa di
zaman sekarang.
Berbagai aplikasi dan permainan /game pendidikan yang
dirancang khusus untuk anak-anak dapat membuat pembelajaran menjadi menarik dan
interaktif. Pengunaan smartphone yang tepat dapat meningkatkan minat siswa
dalam belajar dan meningkatkan keterlibatan mereka dalam materi pembelajaran,
jika guru bisa mengemasnya dengan baik. Ini akan menjadi keuntungan bagi guru
dan siswa, rasa ingin tahu usia sekolah dasar akan terpenuhi dengan arahan dan
bimbingan dari seorang guru atau orang dewasa sekitar mereka.
Efek negatif pengunaan smartphone yang berlebihan akan
mengakibatkan perubahan interaksi, cenderung berkomunikasi online,
individualis, tertarik pada aktivitas online sehingga menurunkan keterampilan
sosial. Ini yang menjadi tugas guru untuk memanfaatkan smartphone menjadi alat
yang memungkinkan siswa untuk mengembangkan kemampuan kreatifitas dan
kolaboratif. Kegiatan pembuatan video, merekam, menggambar/design bersama dan
berbagi dengan teman sekelas atau keluarga dapat mendorong mereka untuk bekerja
sama dalam pembelajaran.
Kepedulian orang dewasa di sekitar anak usia sekolah dasar
akan berpengaruh dalam mengatasi dampak negatif smartphone. Pelarangan
pengunaan smartphone di sekolah atau dirumah bukan solusi yang tepat bagi
mereka. Pendampingan dan pengawasan serta rasa peduli yang tinggi terhadap masa
depan mereka dengan menciptakan keseimbangan yang sehat antara pengunaan
smartphone sebagai alat pembelajaran yang bermanfaat akan menghindari dampak
negatif yang timbul.
Pendidikan terkait pengunaan smartphone harus dimulai dari
anak usia sekolah dasar. Pengenalan perangkat dan kegunaan smartphone harus
terus disampaikan. Dengan demikian siswa mengetahui dampak negatif dan
pencegahan yang timbul dari diri mereka untuk membatasi pengaruh negatif
tersebut.
Pemanfaatan smartphone sebagai media belajar juga harus
terus dikembangkan sehingga siswa terbiasa mengunakan smartphone sebagai sarana
belajar dan tidak terbatas pada hiburan saja. Pengetahuan guru terkait kemajuan
teknologi harus terus diasah, sehingga bisa memberikan kontribusi dalam
pembelajaran berkualitas sesuai dengan perkembangan zaman. (*)