- Ny Hesti Haris Buka Kejuaraan Taekwondo Kartini Cup 2025. Kolaborasi Perwosi dan Taekwondo Jambi
- Makeup Dimanapun Praktis dan Lebih Stylish! Aeris Beaute Hadirkan Dua Warna Baru untuk The Signature 4-in-1 Brush
- Pemkot Jambi Serahkan SK kepada 1.909 PPPK, 1 Mundur dan 8 Tak Hadir
- Pertamina Gandeng BPOM Wujudkan UMKM Berdaya Saing di Program Basamo Elok Jambi
- Dibawah Guyuran Hujan Ribuan Peserta Khidmat Ikuti Upacara Hardiknas di Balaikota Jambi
- Kolaborasi Perwosi dan Taekwondo Jambi Hadirkan Kejuaraan Kartini Cup 2025
- Bupati H Anwar Sadat Menerima Audiensi dari Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Jambi
- Bupati Tanjab Barat Inspektur Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2025
- Pemkab Tanjab Barat Memperingati Hari Buruh Internasional (May Day) tahun 2025
- OJK dan BPS Umumkan Hasil Survei Nasional Literasi Dan Inklusi Keuangan (SNLIK) Tahun 2025
Animal Friends Jogja Lakukan Kampanye Lewat Billboard serta Aksi Bersepeda & Menempel Poster
Desak Super Indo Persingkat Komitmen Telur Bebas Kandang Baterai,

Billboard yang terpasang di Jalan Kaliurang, 200 meter dari
gerai Super Indo ini mengilustrasikan seseorang menunggu dengan cemas di
samping kerangkeng kandang baterai berisi ayam petelur, dengan kondisi yang buruk
dan menyedihkan.
“Super Indo telah
mengumumkan komitmennya untuk menjual 100% telur bebas kandang baterai di
gerai-gerainya,” ungkap Dhiani Probhosiwi, Manajer Kampanye untuk Farmed
Animals Advocacy Program, Animal Friends Jogja. “Namun, mereka menetapkan waktu
yang terlalu lama untuk menyelesaikan masa transisinya, yaitu 12 tahun dan juga
menyematkan beberapa pengecualian dalam komitmen mereka. Kami memasang
billboard ini untuk menunjukkan pada masyarakat bahwa Super Indo memiliki
standar kesejahteraan hewan yang buruk dibandingkan komitmen bebas kandang
baterai milik perusahaan lain yang ada di Indonesia,” lanjutnya.
Tak hanya billboard, bersama para relawannya, AFJ juga
melangsungkan aksi bersepeda sambil menempel poster di enam titik strategis di
Yogyakarta, yang nantinya masih akan terus bertambah. Mengusung tajuk “Fun Bike
for Hens”, aksi bersepeda dan menempel poster ini merupakan upaya AFJ untuk
melakukan seruan pada konsumen di Indonesia untuk bersama-sama meminta Super
Indo agar mempercepat masa transisinya dan mengeliminasi pengecualian yang ada
di dalam komitmen mereka.
Di berbagai negara,
seperti Uni Eropa, Selandia Baru, Bhutan, serta beberapa negara bagian di
Amerika, penggunaan sistem kandang baterai telah dilarang atau dihapuskan.
Berbagai perusahaan besar, seperti Nestle, Unilever, Sodexo, Mondelez, Shake
Shack, Compass Group pun sudah mulai berkomitmen untuk menghapuskan telur
kandang baterai dari rantai pasokannya, sebagai respons atas permintaan
konsumen untuk meningkatkan kepedulian tentang kesejahteraan hewan, khususnya
ayam petelur.
Dalam sistem kandang baterai, ayam memiliki ruang gerak yang
terbatas di dalam kandang yang sempit dan kotor, sehingga ayam tidak bisa
mengekspresikan perilaku alaminya. Hal ini dapat memicu, stres, trauma, bahkan
dapat menyebabkan kerontokan bulu dan cedera atau patah tulang karena
keterbatasan ruang gerak.
Humane Society International (HSI) dalam laporannya mengenai
keamanan pangan dan produksi telur dalam kandang, menyatakan bahwa penggunaan
sistem kandang baterai dapat meningkatkan munculnya risiko zoonosis, yaitu
penularan penyakit yang berasal dari hewan dan dapat menular ke manusia seperti
salmonellosis. Bahkan dalam penelitian Otoritas Keamanan Pangan Eropa,
disebutkan bahwa kontaminasi Salmonella Typhimurium setidaknya 25 kali lebih
besar dialami ayam yang hidup dalam kandang baterai.
“Ahold Delhaize telah
menyatakan komitmen pada tahun 2023 untuk melakukan transisi untuk menjual
telur ayam bebas kandang baterai secara eksklusif di Indonesia selama 12 tahun,
sedangkan komitmen mereka di Eropa dan Amerika hanya membutuhkan waktu 3 tahun
untuk melakukan transisi ke telur bebas kandang baterai,” ujar Elfha Shavira,
Manajer Kampanye AFFA. “Kami berharap Super Indo mau mendengarkan desakan
konsumen agar segera mengakhiri penderitaan ayam petelur di dalam kandang
baterai yang kejam dan usang,” lanjut Elfha(***)