- Gubernur Al Haris Ajak Semua Pihak Bersatu dan Bersinergi Atasi Karhutla di Provinsi Jambi
- Walikota Maulana Ungkap Strategi Kota Jambi Tekan Stunting, Angkat Pekerja Rentan, dan Capai UHC
- Wawako Diza : Pramuka Bukan Seremoni, Tapi Wadah Pembentukan Karakter Bangsa
- Rakor Bersama Kemenkum, Pemkot Jambi Matangkan Pendirian Koperasi Merah Putih
- Kemas Faried Serahkan Dua Dermaga Apung untuk Dongkrak Wisata Danau Sipin
- Ketua DPRD Kota Jambi Bantu Orang Tua Raffi, Warga yang Mengidap Penyakit Steven Johnson Syndrome
- 149 PKL Kota Jambi Siap Direlokasi, Pemkot Jambi Tegaskan Penertiban Lapak Liar
- Walikota Maulana Hadiri HUT Kota Palembang, Bawa Misi Komwil II APEKSI Bangun Jaringan Antar-Kota
- Pastikan Kesiapan Sekolah Rakyat, Wawako Bersama Wakil KSP dan Gubernur Cek Lapangan
- Siapkan Anggaran Rp7 Miliar, Pemkot Jambi Lanjut Bangun Pedestrian Kolonel Abunjani
Diam-Diam ke Polda, Budiyako Mengaku Main-Main tapi Masuk Ruang Tipikor

Keterangan Gambar : Diam-Diam ke Polda, Budiyako Mengaku 'Main-Main' tapi Masuk Ruang Tipikor
Mediajambi.com- Ada yang menarik perhatian di Mapolda Jambi siang kemarin,Selasa (22/4). Sosok mantan anggota DPRD Provinsi Jambi, Budiyako, tiba-tiba muncul dan masuk ke gedung penyidik tindak pidana korupsi (Tipikor).
Mengenakan kemeja putih dan celana hitam, ia terlihat tiba sekitar pukul 14.00 WIB. Saat dicegat oleh sejumlah wartawan di lobi gedung lama Mapolda, Budiyako tak banyak bicara. Ditanya soal maksud kedatangannya ke Polda, ia hanya menjawab santai, “Main-main be,” sambil tersenyum.
Namun, yang menarik, tak lama setelah itu, ia langsung naik ke lantai dua dan masuk ke ruang Subdit Tipikor Ditreskrimsus Polda Jambi — tempat yang tentu bukan untuk sekadar "main-main".
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian mengenai kehadiran Budiyako.
Tim media masih mencoba menghubungi pihak berwenang untuk mengonfirmasi apakah kedatangannya berkaitan dengan penyelidikan tertentu atau sekadar kunjungan biasa.
Budiyako sendiri merupakan mantan legislator dari Fraksi Gerindra yang menjabat pada periode 2019–2024. Kehadirannya ke Polda tentu menimbulkan tanda tanya, mengingat ruang yang dituju adalah bagian yang menangani kasus-kasus korupsi. (*)