Mediajambi.com – Masyarakat Kota Jambi tentu masih ingat dengan PT Sinar Anugerah Sukses (SAS) yang digadang - gadang akan mengelola Stockpkle batu bara di Kawasan Aurduri, Telanaipura, Kota Jambi.

Sejak wacana itu bergulir, mendapat penolakan dari masyarakat. Hingga akhirnya Tim terpadu Pemerintah Kota Jambi turun mengecek lokasi rencana pembangunan stockopile batu bara, dikawasan Aurduri, Kelurahan Aur Kenali, Kecamatan Telanaipura Kota Jambi, Kamis (27/7/2023) lalu.

Kini, isu tersebut kembali bergulir dan menjadi perbincangan hangat. Hal ini pasca Penjabat Wali Kota Jambi, Sri Purwaningsih menyebut jika PT Sinar Anugerah Sukses (SAS) yang akan mengelola Stockpile Batu Bara di Kawasan Aurduri berkirim surat lagi minta untuk diberikan perizinan.

Hal itu ia sampaikan pada forum silaturahmi bersama Walikota dan Wakil Walikota Jambi terpilih periode 2025-2030 di Aula Griya Mayang, Rumah Dinas Walikota Jambi, Senin malam (10/02/2025).

Acara ini dihadiri Walikota Jambi terpilih Dr. dr. H. Maulana MKM beserta istri, Wakil Walikota Jambi terpilih Diza Hazra Aljosha, SE, MA, Sekda Kota Jambi A. Ridwan, serta jajaran pejabat Pemkot Jambi lainnya.

Dalam sambutannya, Pj Walikota Jambi Sri Purwaningsih menyoroti sejumlah isu strategis, salah satunya adalah perizinan Stockpile Batu Bara di kawasan Aurduri, Telanaipura.

Ia menegaskan bahwa permohonan izin dari PT Sinar Anugerah Sukses (SAS) tidak dapat dikabulkan.

"Saya sudah bilang dengan Kepala DLH, suratnya sudah kami siapkan, tapi tidak untuk dikirim sekarang. Sepanjang RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) menyebutkan bahwa lokasi itu untuk pemukiman dan pertanian, maka tidak ada ruang untuk Stockpile di sana," tegasnya.

Sri juga mengingatkan bahwa aturan tata ruang harus dipatuhi untuk menjaga keseimbangan lingkungan dan kenyamanan masyarakat di sekitar kawasan tersebut.

Selain Stockpile, Sri Purwaningsih menyinggung persoalan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kota Jambi.

Ia mengungkapkan bahwa Kota Jambi masih kekurangan sekitar 15 persen RTH dari total luas wilayah yang seharusnya tersedia.

 "Beberapa lahan terus digerus untuk pembangunan perumahan, sementara kita masih kekurangan 15 persen RTH. Tantangan kita ke depan adalah bagaimana menambah ruang terbuka hijau dan menjaga yang sudah ada," ujarnya.

Ia juga menyarankan agar pengembang perumahan lebih fokus pada pembangunan hunian vertikal dibanding rumah tapak untuk mengurangi alih fungsi lahan secara masif.

Sri juga menyoroti keberadaan intake PDAM di wilayah Aurduri. Menurutnya, intake tersebut harus dijaga agar pasokan air bersih untuk masyarakat tidak tercemar.

"Intake PDAM di sana harus dilindungi. Air yang mengalir ke masyarakat harus tetap terjaga kualitasnya," tegasnya.

Acara ini menjadi momen penting untuk menyampaikan tantangan dan prioritas kerja Pemkot Jambi, terutama menjelang dimulainya kepemimpinan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Jambi terpilih.( *)