- Gentala Arasi 2025: Dorong Akselerasi Ekonomi Keuangan Digital Jambi yang Berkelanjutan
- Walikota Jambi Serahkan Santunan JKM Kepada Ahli Waris di Seberang Kota Jambi
- Tingkatkan Kepercayaan Publik, OJK Terbitkan Aturan Baru Transparansi dan Publikasi Laporan Bank
- Terlibat Judi Online 90 Keluarga di Kota Jambi Dicoret dari Daftar Bansos
- Walikota Maulana Apresiasi Peningkatan Kualitas Terminal A - Alam Barajo
- Maulana Dorong Masyarakat Manfaatkan IPAL Komunal Untuk Hindari Pencemaran Air Tanah
- Maulana Tekankan, Ciptakan Kebersihan Bukan Sekadar Penilaian Namun Berkelanjutan Untuk Kota Bersih dan Nyaman
- Gubernur Al Haris Antar Langsung Berkas Pengusulan PPPK Paruh Waktu ke Kementerian PANRB
- Hadiri Pelantikan KPPI 2024-2029, Sekda Sudirman Dorong Politik Inklusif
- Batanghari dan Samudra: Reorientasi Kebijakan Maritim Nasional
DPRD Provinsi Jambi Bahas 25 Ranperda

Keterangan Gambar : Ketua Bapemperda DPRD Provinsi Jambi Akmaluddin/f-yen
Mediajambi.com- Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) DPRD Provinsi Jambi, telah menetapkan Program Pembentukan Peraturan Daerah (Propemperda) Provinsi Jambi tahun 2023.
Ketua Bapemperda DPRD Provinsi Jambi Akmaluddin mengatakan, untuk tahun 2023 ini, telah dijadwalkan pembahasan 25 Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) untuk disahkan menjadi (Perda).
"Beberapa waktu lalu sudah kami tetapkan Propemperda tahun 2023, ada 25 Ranperda," sampainya beberapa waktu lalu.
Akmal mengatakan, dari 25 Ranperda itu, terdiri dari 6 Ranperda Inisiatif DPRD Provinsi Jambi, 12 Ranperda luncuran, dan selebihnya ada pembentukan Ranperda baru.
- Sudah Menghilang Enam Hari, Kakek Warga Kerinci Belum Ditemukan, Tim SAR Perluas Pencarian0
- Tenggelam di Sungai Batanghari, Sa ari Ditemukan Tak Bernyawa Lagi0
- Cek Perangkap Ikan, Warga Desa Senaning Jatuh dan Tenggelam0
- Seorang Kakek Warga Kerinci Hilang di Perkebunan Kayu Manis0
- Rayakan Imlek Tahun 2023 Pusat Pasar Jambi Sepi Toko toko Tutup 0
"12 Ranperda luncuran. Artinya 12 Ranperda itu sudah selesai dibahas tahun 2022, namun belum disahkan. Maka diluncurkan ke tahun 2023," katanya.
Menurutnya, Perda luncuran itu, hanya tinggal pengesahan saja. Pada prinsipnya semua sudah dibahas tahun 2022, namun harus menunggu fasilitasi dari Kemendagri, sehingga tidak bisa disahkan tahun 2022 lalu.
"Ketika itu ada empat Pansus, dan masing-masing Pansus ada tiga Ranperda. Kita nunggu fasilitasi dari Kemendagri, baru setelah itu bisa langsung disahkan," akunya.
Akmaludin juga menyebutkan, sejumlah Perda inisiatif yang pertama ada perubahan Perda mengenai CSR. Kemudian ada inisiatif dari Bapemperda, yaitu pencabutan beberapa Perda yang dinilai sudah tidak relevan lagi, atau yang bertentangan dengan aturan yang lebih tinggi.
Kemudian Ranperda inisiatif lainnya mengenai persandian yang merupakan inisiatif dari Komisi I DPRD Provinsi Jambi. Perda UMKM dari komisi II, dan perda mengenai perumahan umum dari Komisi III. "Satu dari Komisi IV, tapi saya kurang ingat Ranperda tentang apa," katanya.
Sementara itu, dari OPD di lingkup Pemprov Jambi, juga sudah mengajukan Ranperda yang hendak dibahas.
"Jadi total ada 25. Ada Ranperda inisiatif, kemudan Ranperda baru, serta Ranperda kumulatif terbuka. Kumulatif terbuka itu Oersa yang terkait dengan APBD," pungkasnya. (*)