- OJK Cabut Izin Usaha Pt Sarana Sulteng Ventura
- Satgas PASTI Blokir 507 Aktivitas dan Entitas Keuangan Ilegal, Masyarakat Diminta Waspada Penipuan Yang Semakin Marak
- Gubernur Al Haris Ajak Semua Pihak Bersatu dan Bersinergi Atasi Karhutla di Provinsi Jambi
- Walikota Maulana Ungkap Strategi Kota Jambi Tekan Stunting, Angkat Pekerja Rentan, dan Capai UHC
- Wawako Diza : Pramuka Bukan Seremoni, Tapi Wadah Pembentukan Karakter Bangsa
- Rakor Bersama Kemenkum, Pemkot Jambi Matangkan Pendirian Koperasi Merah Putih
- Kemas Faried Serahkan Dua Dermaga Apung untuk Dongkrak Wisata Danau Sipin
- Ketua DPRD Kota Jambi Bantu Orang Tua Raffi, Warga yang Mengidap Penyakit Steven Johnson Syndrome
- 149 PKL Kota Jambi Siap Direlokasi, Pemkot Jambi Tegaskan Penertiban Lapak Liar
- Walikota Maulana Hadiri HUT Kota Palembang, Bawa Misi Komwil II APEKSI Bangun Jaringan Antar-Kota
Oknum Pegawai Honorer di Tanjab Barat Cabuli Anak Tiri, Dilakukan dalam Pengaruh Narkoba

Keterangan Gambar : Oknum Pegawai Honorer di Tanjab Barat Cabuli Anak Tiri, Dilakukan dalam Pengaruh Narkoba
Mediajambi.com- Seorang pegawai honorer di Pemkab Tanjab Barat inisial RYS (27) tega mencabuli anak tirinya sendiri yang masih berusia 6 tahun, sebut saja Melati (bukan nama sebenarnya).
Parahnya lagi, saat melakukan aksinya ternyata tersangka masih dalam pengaruh narkoba jenis sabu.
Akibat perbuatannya, kini RYS harus meringkuk di tahanan Polres Tanjab Barat. Dia ditangkap tim opsnal Satreskrim Polres Tanjab Barat atas laporan ibu korban.
Kapolres Tanjung Jabung Barat AKBP Agung Basuki melalui Kasatreskrim AKP Frans Septiawan Sipayung mengatakan, peristiwa pencabulan itu dilakukan tersangka di Rumah korban di Kuala Tungkal pada Senin 2 September 2024, sekitar pukul 11.00 Wib.
Menurut Frans, pada hari kejadian, saat pelaku pulang ke Rumah Al anak tiri dan istrinya ada di rumah.
Kemudian pelaku yang saat ini sudah ditetapkan sebagai tersangka masuk kedalam kamar yang terpisah dengan kamar korban.
"Sekitar Pukul 12.00 Wib, sang istri menitipkan anaknya kepada tersangka untuk menjaganya. Karena Istri tersangka yang merupakan Ibu Kandung Korban akan berobat ke Rumah Sakit," beber Kasatreskrim dalam Jumpa Pers, Selasa 10 September 2024.
Setelah Ibu korban pergi, tersangka langsung melakukan aksinya dengan modus mengajak korban bermain. Namun, korban tidak mau. Tapi tersangka yang dalam pengaruh narkoba tetap nekat mencabuli korban.
"Setelah mencabuli korban, oleh tersangka koban disuruh mandi dan diganti bajunya," sebutnya.
Lebih lanjut AKP Frans mengatakan tidak lama setelah tersangka melancarkan aksinya, istrinya pulang dari Rumah Sakit. Tersangka pada saat itu langsung pergi ke luar rumah.
"Barulah pada 5 September 2024 Korban mengeluh kesakitan kepada Ibunya. Karena curiga Ibu korban membawa korban ke Rumah Sakit untuk dilakukan pemeriksaan," jelasnya.
Dari hasil pemeriksaan memang terdapat kejanggalan pada bagian intim korban. Berdasarkan hasil pemeriksaan dokter tersebut Ibu korban melaporkan kejadian ke Polres Tanjung Jabung Barat.
Atas dasar laporan itu anggota langsung meringkus tersangka. Setelah melalui pemeriksaan, lalu ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan.
"Secara psikologis korban sudah mendapatkan pendampingan dan dilakukan pemantauan," katanya.
Sementara tersangka dijerat dengan pasal berlapis. Yakni Pasal 81 Ayat (1) Pasal 76 D dan Pasal 81 Ayat 2 dan 3 UU RI Nomor 17 Tahun 2016 tentang penetapan Peraturan Pemerintahan pengganti UU Nomor 1 Tahun 2016 tentang perubahan Kedua atas UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak menjadi Undang-Undang.
Ancaman hukumannya pidana 15 Tahun dan denda Rp 5 Miliar. AKP Frans menambahkan, salama hal tindak pidana sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) dilakukan oleh orang tua, wali, pengasuh Anak, pendidik atau tenaga kependidikan, maka pidananya ditambah 1/3 dari ancaman pidana sebagaimana dimaksud pada Ayat (1).***