- Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kabupaten Merangin, Upaya Mendorong Perekonomian Daerah
- OJK Cabut Izin Usaha Pt Sarana Sulteng Ventura
- Satgas PASTI Blokir 507 Aktivitas dan Entitas Keuangan Ilegal, Masyarakat Diminta Waspada Penipuan Yang Semakin Marak
- Gubernur Al Haris Ajak Semua Pihak Bersatu dan Bersinergi Atasi Karhutla di Provinsi Jambi
- Walikota Maulana Ungkap Strategi Kota Jambi Tekan Stunting, Angkat Pekerja Rentan, dan Capai UHC
- Wawako Diza : Pramuka Bukan Seremoni, Tapi Wadah Pembentukan Karakter Bangsa
- Rakor Bersama Kemenkum, Pemkot Jambi Matangkan Pendirian Koperasi Merah Putih
- Kemas Faried Serahkan Dua Dermaga Apung untuk Dongkrak Wisata Danau Sipin
- Ketua DPRD Kota Jambi Bantu Orang Tua Raffi, Warga yang Mengidap Penyakit Steven Johnson Syndrome
- 149 PKL Kota Jambi Siap Direlokasi, Pemkot Jambi Tegaskan Penertiban Lapak Liar
Orang Tua Korban Perundungan di SMP Plus Baiturahman Ogah Berdamai

Keterangan Gambar : Orang Tua Korban Perundungan di SMP Plus Baiturahman Ogah Berdamai
Mediajambi.com - Video seorang anak dibully oleh teman temannya tengah viral di media sosial. Orang tua korban yang dibully, Yudaqi memutuskan untuk memilih jalur hukum karena tak terima anaknya ditendang dan dipukul oleh teman sekelasnya.
Kasus perundungan yang terjadi di SMP Plus Baiturrahman, Kota Bandung, Jawa Barat itu membuat sang ibu terpukul.
"Kami sudah membuat laporan polisi,” kata Yudarmi, Sabtu (19/11/2022), seperti dikutip dari Tribun Jabar.
- Ombudsman Jambi Dorong Penyelesaian Dugaan Kasus Kekerasan di Ponpes Muaro Jambi0
- Pembunuhan Sadis di Merangin Hanya Karena Berebut Buah Durian0
- Kepala Warga Kena Peluru Nyasar, Satreskrim Polres Batanghari Buru Pelaku0
- Razia di Kota Jambi Puluhan Botol Miras Disita dari Warung warung0
- Lakalantas di Jambi, Seorang Wanita Tewas Ditempat0
Saat ini, pihak keluarga tengah membuat surat pengantar visum yang akan digunakan sebagai buktinya adanya bullying tersebut.
“Ini lagi bikin surat pengantar untuk visum,” ujarnya.
Ketika ditanya soal upaya mediasi antara korban dan pelaku, Yudarmi seolah enggan damai dan kukuh akan menempuh upaya hukum.
“Tetap jalur hukum,” tegasnya. Kepala SMP Plus Baiturrahman, Saefullah Abdul Muthalib, membenarkan bahwa peristiwa bullying yang viral di media sosial terjadi di lingkungan sekolahnya.
Menurutnya, para siswa sedang bermain game tebak-tebakan, di mana salah satu siswa dipasangkan helm. Kemudian dipukul dari belakang, lalu menebak siapa yang memukul.
Namun, salah satu siswa tak hanya memukul, tetapi juga menendang korban. Menurut Saefullah, pelaku menendang korban sebanyak tiga kali. Namun, dalam video yang beredar, ada empat kali tendangan dan satu kali pukulan.
“Lama kelamaan bukan dengan tangan (memukulnya), tapi dengan kaki salah seorang (siswa) sampai tiga kali pukulan dengan kaki,” jelas Saefullah, Sabtu.
Usai insiden tersebut, korban pun langsung dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan dan perawatan.(*)