- Peringati May Day 2025, Pemkab Tanjab Barat Komitmen Tingkatkan Perlindungan Pekerja
- Semarak May Day dengan Layanan Langsung dan Senam Sehat Bersama Pekerja
- Industri Jasa Keuangan Jambi Tumbuh Positif Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Daerah
- Gubernur Al Haris Boyong Bupati/Wali Kota Audiensi dengan Menhub, Bahas Pengembangan Transportasi
- OJK Dorong Penggunaan Kecerdasan Artifisial di Sektor Perbankan secara Bertanggung Jawab
- Bibit Sawit Unggul Topaz 1 Berbuah Orange, Terbukti Sejahterakan dan digemari Petani
- Hadiri Rakortek Perumahan Pedesaan, Gubernur Al Haris Tegaskan Komitmen Dukung Program Tiga Juta Rumah
- Berkolaborasi Melindungi Ribuan Pekerja Rentan Melalui Program Kampung Bahagia
- Tingkatkan Kolaborasi dan Sinergi, SKK Migas – KKKS Sumbagsel Gelar Event Lifting Olympic
- Hadiri RDP Bersama Komisi II DPR RI, Gubernur Al Haris Soroti Minimnya Kewenangan Daerah dalam Sektor Minerba
Presiden Resmikan Proyek Tangguh Train 3 dan Ground Breaking Proyek UCC, AKM dan Blue Amonia Papua

Keterangan Gambar : Presiden Resmikan Proyek Tangguh Train 3 dan Ground Breaking Proyek UCC, AKM dan Blue Amonia di Papua Barat
Mediajambi.com, Teluk Bintuni 24 November 2023. Presiden Joko Widodo
(Jokowi), hari ini, Jumat (24/11), meresmikan Proyek Strategis Nasional (PSN)
Tangguh Train 3 yang berlokasi di Kabupaten Teluk Bintuni, Provinsi Papua
Barat. Pada kesempatan tersebut, Presiden sekaligus melakukan groundbreaking
pengembangan 3 (tiga) proyek lain di Papua Barat yang merupakan bagian dari
proyek hulu migas dan turunannya, Proyek Carbon Capture, Utilization, and
Storage (CCUS) Ubadari, Asap Kido Merah dan Blue Ammonia.
"Puji dan syukur, alhamdulillah hari ini kita akan meresmikan
Proyek Tangguh Train 3, penghasil gas bumi terbesar di Indonesia dan juga kita
akan groundbreaking proyek Ubadari CCUS dan proyek hilirisasi Blue Ammonia dan
proyek lapangan migas Asap Kido Merah," ujar Presiden Jokowi mengawali
sambutannya.
Pada kesempatan tersebut Jokowi turut didampingi oleh
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif; Menteri Sekretaris Negara
Pratikno, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia; Pj.Gubernur Papua Barat Ali Baham
Temongmere; Bupati Bintuni Petrus Kasihiw; Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto; BP
EVP Gas & Low Carbon Energy Anja Isabel Dotzenrath dan BP Regional
President Asia Pasifik Kathy Wu.
Disampaikan Jokowi, Proyek Tangguh Train 3 ini dibangun
dengan investasi sebesar USD 4,83 miliar atau setara Rp72,45 triliun rupiah.
"Proyek ini akan meningkatkan kapasitas produksi tahunan Tangguh LNG
menjadi 11,4 juta ton per tahunnya dan berkontribusi signifikan untuk mendukung
target produksi gas 12 standar kaki kubik per hari pada tahun 2030,"
lanjutnya.
Jokowi juga menyampaikan apresiasi atas investasi yang baru
ini. "Saya senang, proyek ini
menyerap banyak tenaga kerja. Saat ini,
70 persen tenaga operasional Tangguh adalah pekerja dari Provinsi Papua
Barat dan Papua. Dan saya mendengar ada
target yang baru di tahun 2029 mencapai 85 persen. Ini sangat bagus dan 105
teknisi operasi dan pemeliharaan kilang LNG adalah Putra Putri Papua Barat dan
Indonesia yang telah direkrut sejak SMA
yang menjalani program pendidikan dari BP di Berau," lanjut
Jokowi.
Sementara itu, Menteri ESDM memastikan peresmian ini
menandai dimulainya operasi komersil dari Train 3 dan menegaskan kontribusi
Tangguh terhadap ketahanan energi bangsa dan dukungannya yang kuat pada program
transisi energi menuju Net Zero Emission (NZE) tahun 2060.
Arifin menuturkan fase berikutnya dari Proyek Tangguh adalah
Proyek Ubadari CCUS (UCC). Proyek ini merupakan proyek CCS yang paling terdepan
dan akan menjadi CCS Hub pertama di Indonesia, dengan potensi kapasitas
penyimpanan CO2 hingga 1,8 Gt. Selain menghasilkan tambahan produksi gas,
proyek ini ini akan menginjeksikan sekitar 30 juta ton CO2 sampai tahun 2035 ke
reservoir yang ada.
Proyek selanjutnya yang juga akan dibangun adalah Hilirisasi
Gas alam menjadi low carbon ammonia dengan rencana produksi 875 ribu ton/tahun
Blue Ammonia, yang akan digunakan untuk co-firing di pembangkit listrik dan
juga di pabrik baja.
Proyek penting lainnya adalah Lapangan Gas Asap, Kido,
Merah. Proyek ini akan memproduksi cadangan gas (Gross) sebesar 2.244,45 BSCF
serta produksi kondensat sebesar 5,4 MMSTB. Total nilai investasi Proyek ini
sebesar USD3,37 milyar.
“Proyek-proyek
hilirisasi tersebut merepresentasikan ketangguhan atau daya tahan industri hulu
migas Indonesia dalam menjalankan tugasnya di tengah dinamika dan tantangan
baik yang bersifat global maupun nasional”, ujar Arifin.
Sementara itu Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menyampaikan
bahwa beroperasinya secara penuh Tangguh Train 3 akan meningkatkan produksi gas
nasional dan memperkuat peran industri hulu migas di era transisi energi untuk
mendukung pembangunan yang berkelanjutan. “Tangguh Train 3 diharapkan bisa
beroperasi kapasitas penuh diawal Desember sehingga semakin memperkuat neraca
gas nasional dan mendukung kebutuhan domestik”, katanya.
Lebih lanjut Dwi menyampaikan Tangguh Train 3 dapat
dikatakan merupakan karya anak bangsa, dibangun dan dioperasikan oleh SDM dalam
negeri, yang memberikan perhatian yang besar bagi tenaga kerja lokal.
BP EVP Gas & Low Carbon Energy Anja Isabel berkata,
”Kami merasa terhormat bahwa Presiden Jokowi berkenan meresmikan Tangguh Train
3. Tangguh merupakan fasilitas kelas dunia dengan budaya keselamatan yang kuat
dan 70% dari pekerja kami berasal dari Papua. Indonesia merupakan negara penting
dalam portfolio bp, kami sangat berterima kasih terhadap dukungan Pemerintah
Indonesia.”(***)