- Semarak May Day dengan Layanan Langsung dan Senam Sehat Bersama Pekerja
- Industri Jasa Keuangan Jambi Tumbuh Positif Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Daerah
- Gubernur Al Haris Boyong Bupati/Wali Kota Audiensi dengan Menhub, Bahas Pengembangan Transportasi
- OJK Dorong Penggunaan Kecerdasan Artifisial di Sektor Perbankan secara Bertanggung Jawab
- Bibit Sawit Unggul Topaz 1 Berbuah Orange, Terbukti Sejahterakan dan digemari Petani
- Hadiri Rakortek Perumahan Pedesaan, Gubernur Al Haris Tegaskan Komitmen Dukung Program Tiga Juta Rumah
- Berkolaborasi Melindungi Ribuan Pekerja Rentan Melalui Program Kampung Bahagia
- Tingkatkan Kolaborasi dan Sinergi, SKK Migas – KKKS Sumbagsel Gelar Event Lifting Olympic
- Hadiri RDP Bersama Komisi II DPR RI, Gubernur Al Haris Soroti Minimnya Kewenangan Daerah dalam Sektor Minerba
- Gubernur Jambi Al Haris Hadiri RDP Bersama Komisi II DPR
Ribuan Warga Hadiri Perayaan Cap Go Meh Di Kota Jambi, Hadirkan Barongsai, Tatung dan Atraksi Etnik Lainnya

Keterangan Gambar : Ribuan Warga Hadiri Perayaan Cap Go Meh Di Kota Jambi, Hadirkan Barongsai, Tatung dan Atraksi Etnik Lainnya
Mediajambi.com- Penjabat (Pj) Walikota Jambi, Sri
Purwaningsih membuka puncak perayaan Tahun Baru Imlek atau Cap Go Meh (CGM)
2576 / 2025 yang berlangsung di Yayasan Amitabha Jambi, Jalan Halim Perdana
Kusuma, Kelurahan Sungai Asam, Kecamatan Pasar Kota Jambi, pada Rabu malam
(12/2/2025).
Tampak hadir dalam acara itu, Walikota Jambi terpilih dokter
Maulana beserta istri dan Wakil Walikota Jambi terpilih Diza Hazra Aljosha,
Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Jambi Warsono, Kapolresta Jambi
Kombes Pol Boy Sutan Binanga Siregar, perwakilan unsur Forkopimda Kota Jambi,
Sekda A Ridwan, Kepala Disparbud Kota Jambi Mariani Yanti dan sejumlah Kepala
Perangkat Daerah dilingkungan Pemkot Jambi, beserta tokoh-tokoh Tionghoa Jambi.
Sebagaimana diketahui, festival Cap Go Meh telah menjadi
salah satu agenda wisata budaya unggulan di Kota Jambi, yang diinisiasi
Pemerintah Kota Jambi sejak tahun 2017 lalu. Sejak dicanangkan kegiatannya
selalu mendapat sambutan luas masyarakat, tidak hanya dari kalangan etnis
Tionghoa, namun juga lapisan masyarakat dari beragam etnis yang ada di Kota
Jambi.
Acara yang dilaksanakan melalui Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan Kota Jambi bekerjasama dengan Yayasan Kesejahteraan Sentosa (YKS)
Provinsi Jambi, Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin) serta
organisasi komunitas Tionghoa Jambi lainnya itu juga turut menimbulkan
multiplier effect bagi perekonomian masyarakat, khususnya pada sektor UMKM.
Menariknya, pada perayaan Cap Go Meh yang bercorak khas
etnis Tionghoa tersebut, tidak hanya menampilkan atraksi etnik Tionghoa seperti
Barongsai, Wushu dan berbagai atraksi menarik dan unik lainnya, namun juga menampilkan pertunjukan budaya daerah Jambi
yang ditampilkan oleh Tim Kesenian dan Bujang Gadis Tanah Pilih Kota Jambi.
Kedatangan Pj Walikota Jambi beserta rombongan disambut
dengan penampilan dan Pawai Tatung dengan atraksinya yang memukau.
Dalam sambutan apresiasinya pada acara itu, Pj Walikota Sri
Purwaningsih mengajak warga Kota Jambi memanfaatkan peluang Kota Jambi sebagai
Ibu Kota Provinsi yang masyarakatnya diisi dari beragam macam etnis untuk
dijadikan kekuatan dalam membangun kota Jambi sebagai pusat perdagangan dan
jasa.
Dikesempatan itu, Sri juga mengapresiasi terselenggaranya
kegiatan menyambut puncak tahun baru Imlek di kota Jambi tersebut.
"Saya apresiasi kepada panitia yang intens dalam
mewujudkan kegiatan ini. Alhamdulillah pelaksanaan pada malam ini lebih meriah
dan rame dari penyelenggaraan sebelumnya di tahun lalu," ucap Sri.
Lebih lanjut, Sri juga mengungkapkan kegembiraannya karena
dapat merayakan tahun baru Imlek untuk yang kedua kalinya di kota Jambi.
Sebagai Pj Walikota yang akan mengakhiri masa tugasnya di Kota Jambi, Sri juga
memanfaatkan moment itu untuk menyampaikan secara khusus permohohonan maafnya
kepada warga yang hadir dalam acara itu.
"Tahun ini saya kembali menjadi saksi dalam perayaan
Cap Go Meh dan yang terakhir kalinya sebagai Penjabat Wali Kota. Oleh karena
itu, Saya mohon maaf apabila ada kata dan perbuatan yang kurang berkenan dan
terimakasih atas kebersamaan selama kurang lebih 1 tahun 3 bulan ini,"
ungkap Sri.
Pj Walikota Jambi itu berharap perayaan Cap Go Meh mampu
menjadi modal perekat kerukunan dan toleransi antar warga, karena keberagaman
Kota Jambi yang multikultural merupakan kekuatan dan modal utama dalam
pembangunan.
"Perayaan Cap Go Meh juga tidak hanya sekedar ajang
hiburan semata, tetapi juga merupakan perayaan budaya tradisi dan keberagaman
masyarakat kota Jambi untuk menjaga kesatuan dan persatuan. Selain itu, juga
sebagai wadah bagi generasi muda untuk berkreasi dan berekspresi dalam
melestarikan kebudayaan secara berkesinambungan," harapnya.
Mengakhiri sambutannya, Sri mengajak seluruh lapisan
masyarakat di kota Jambi untuk bersama-sama menyukseskan pembangunan di Kota
Jambi bersama Wali Kota dan Wakil Walikota Jambi terpilih yang direncanakan
akan dilantik pada 20 Februari 2025 mendatang.
"Semoga dengan kepemimpinan yang baru nantinya kota
Jambi akan terus semakin maju dengan keberagaman kebudayaan," pungkas Pj
Walikota Jambi.
Sebelumnya, Kadisparbud Mariani Yanti dalam laporan
kegiatannya menyampaikan, di tahun 2025 ini berbagai rangkaian kegiatan
menyambut perayaan Cap Go Meh dilakukan
dengan mengkombinasikan antara parade dan pertunjukkan.
"Kegiatan ini terlaksana berkat kerja sama dan
kolaborasi Pemkot Jambi bersama masyarakat Tionghoa dengan turut mengangkat
budaya lokal. Dengan keterbatasan anggaran namun acara ini dapat berlangsung
sukses dengan baik, ini adalah berkat kolaborasi yang hebat," ujarnya.
Dirinya juga menyebut, kedepan pelaksanaan Cap Go Meh di
Kota Jambi akan lebih ditingkatkan melalui perencanaan yang lebih awal di tahun
2026 agar berjalan lebih spektakuler.
"Pada tahun ini, acara ini diisi lebih dari 200
performance dari 6 vihara. Oleh karena itu, dengan antusias yang dapat dilihat
bersama penyelenggaraannya kedepan kita harapkan dapat terus ditingkatkan
dengan banyaknya dukungan," sebutnya.
Sementara itu, Ketua Etnis Tionghoa Jambi Ronny Attan
menjelaskan, kegiatan ini selain merupakan puncak acara pada tahun baru Imlek.
Namun juga menjadi salah satu wadah ajang silahturahmi, khususnya bagi
masyarakat Tionghoa, dan umumnya semua masyarakat Kota Jambi.
"Melalui perayaan ini, berbagai macam budaya yang
diangkat diharapkan kita dapat menjaga nilai-nilai luhur yang telah ada
tentunya," jelasnya.
Ronny Attan menambahkan, Cap Go Meh adalah momentum dalam
mencapai kebahagiaan dan keberuntungan.
"Oleh karena itu, walaupun dengan perbedaan etnis mari
kita terus ciptakan keharmonisan antar sesama. Atas nama masyarakat Tionghoa
saya berikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Pemkot Jambi melalui
Dinas Pariwisata dan semua pihak yang telah ikut berpartisipasi dalam acara
inj," kata Ronny.
"Saya berharap kegiatan ini bisa terus secara rutin
digelar, dan bisa berjalan semakin megah berkaca pada perayaan Cap Go Meh yang
ada di Singkawang," singkatnya.
Sebagaimana diketahui, Pemkot Jambi menempatkan Kota Jambi
sebagai rumah bagi keragaman etnis, diantaranya dengan memfasilitasi berbagai
festival seni, budaya suku dan agama.
Festival Cap Go Meh, yang difasilitasi Pemerintah Kota Jambi
itu merupakan satu dari banyak festival budaya yang telah diselenggarakan
setiap tahunnya, disamping Carnaval Angsoduo yang juga sukses digelar Pemkot
Jambi sebagai bentuk apresiasi atas keberagaman budaya Kota Jambi yang harmoni.
Untuk diketahui, Perayaan Cap Go Meh yang berisi tampilan
seni budaya itu melambangkan hari ke-15 dan hari terakhir dari masa perayaan
Tahun Baru Imlek bagi komunitas Tionghoa di seluruh dunia. Istilah ini berasal
dari dialek Hokkien dan secara harfiah berarti hari kelima belas dari bulan
pertama (Cap = Sepuluh, Go = Lima, Meh = Malam). Perayaan Cap Go Meh juga
digelar sebagai momentum untuk merenung, merefleksikan diri sekaligus
memperkokoh tali persaudaraan serta toleransi antar umat.(*)