- Makeup Dimanapun Praktis dan Lebih Stylish! Aeris Beaute Hadirkan Dua Warna Baru untuk The Signature 4-in-1 Brush
- Pemkot Jambi Serahkan SK kepada 1.909 PPPK, 1 Mundur dan 8 Tak Hadir
- Pertamina Gandeng BPOM Wujudkan UMKM Berdaya Saing di Program Basamo Elok Jambi
- Dibawah Guyuran Hujan Ribuan Peserta Khidmat Ikuti Upacara Hardiknas di Balaikota Jambi
- Kolaborasi Perwosi dan Taekwondo Jambi Hadirkan Kejuaraan Kartini Cup 2025
- Bupati H Anwar Sadat Menerima Audiensi dari Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Jambi
- Bupati Tanjab Barat Inspektur Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2025
- Pemkab Tanjab Barat Memperingati Hari Buruh Internasional (May Day) tahun 2025
- OJK dan BPS Umumkan Hasil Survei Nasional Literasi Dan Inklusi Keuangan (SNLIK) Tahun 2025
- Perkuat Sinergi, Ketua SMSI Provinsi Jambi Sambut Kunjungan Silaturahmi Kakanwil HAM
Strategi Penguatan Hilirisasi Pangan Berbasis Industri Padat Karya yang Bernilai Tambah dan Berdaya Saing

Keterangan Gambar : Strategi Penguatan Hilirisasi Pangan Berbasis Industri Padat Karya yang Bernilai Tambah dan Berdaya Saing
Mediajambi.com-
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi (KPw BI Provinsi Jambi)
menyelenggarakan agenda “Forum Ekonomi dan Bisnis (FEB) Provinsi Jambi Triwulan
III 2024.”
Penyelenggaraan agenda ini ditujukan dalam rangka
mendiseminasikan Laporan Perekonomian Provinsi (LPP) periode Agustus 2024 dan
hasil Kajian Ekonomi Keuangan Daerah (KEKD) periode Oktober 2024 kepada
stakeholders.
Sebagaimana tema yang ditetapkan yaitu “Strategi Penguatan
Hilirisasi Pangan Berbasis Industri Padat Karya yang Bernilai Tambah dan
Berdaya Saing”, agenda FEB juga ditujukan untuk mendiskusikan strategi
penguatan hilirisasi pangan sebagai upaya menciptakan nilai tambah komoditas
lokal dan memperluas daya beli masyarakat, dan mengurangi ketimpangan ekonomi
antarwilayah di Provinsi Jambi.
Keseluruhan agenda mencakup paparan dari Kepala Kantor
Perwakilan Provinsi Jambi, Bapak Warsono terkait Laporan Perekonomian Provinsi
Jambi Periode Agustus 2024 yang memuat informasi mengenai perkembangan Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB), Keuangan Daerah, Inflasi, Indikator Perbankan,
Indikator Sistem Pembayaran dan PUR, Indikator Sosial dan Kemiskinan, serta
Outlook Perekonomian Provinsi Jambi untuk periode Triwulan II 2024. Selain itu,
sesi dilanjutkan dengan paparan dari Bapak Agus Sunaryo, Kepala Badan
Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Jambi mengenai “Potensi,
Arah Pengembangan dan Tantangan Hilirisasi Pangan di Provinsi Jambi” serta
paparan dari Bapak Addion Nizori, S.TP., M.Sc., PhD, akademisi Fakultas
Pertanian Universitas Jambi mengenai “Optimalisasi Hilirisasi Pangan di
Provinsi Jambi: Potensi Sektor, Inovasi Teknologi dan Kesiapan Stakeholder
untuk Meningkatkan Nilai Tambah Komoditas.”
Sesi dibuka oleh penyampaian diseminasi LPP Jambi Periode
Agustus 2024 oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi, Bapak
Warsono, yang mencakup informasi bahwa pada Triwulan II 2024, PDRB Provinsi
Jambi tercatat tumbuh sebesar 4,15% (yoy), terakselerasi dibandingkan Triwulan
I 2024 yang tercatat tumbuh sebesar 3,85% (yoy) didorong oleh pulihnya LU
Pertanian pasca bencana banjir yang melanda pada periode sebelumnya serta
dibukanya kembali jalur angkutan batu bara via darat. Lebih lanjut, Bapak
Warsono menyampaikan bahwa secara bulanan, IHK Provinsi Jambi pada bulan
September 2024 tercatat mengalami deflasi sebesar -0,17% (mtm), dan secara
tahunan tercatat mengalami inflasi sebesar 1,95% (yoy) serta berada dalam
rentang sasaran inflasi. Terkait keuangan daerah, Bapak Warsono menyampaikan
bahwa pagu pendapatan Pemerintah Provinsi Jambi Tahun 2024 menurun sebesar
4,97% (yoy) dibandingkan pagu 2023; serta komponen pagu belanja daerah Provinsi
Jambi terpantau menurun sebesar 5,87% (yoy) dibandingkan pagu 2023. Pada aspek
indikator perbankan, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) Provinsi Jambi tumbuh
sebesar 2,42% (yoy) atau mencapai Rp44,50 triliun yang disebabkan oleh
meningkatnya pertumbuhan pada giro sebesar 10,96% (yoy) dan tabungan sebesar
4,99% (yoy); serta pertumbuhan kredit korporasi di Provinsi Jambi pada Triwulan
II 2024 tumbuh sebesar 23,70% (yoy). Pada aspek SP dan PUR, perkembangan sistem
pembayaran nontunai di Provinsi Jambi menunjukkan pertumbuhan yang positif,
tercermin dari jumlah merchant QRIS di Provinsi Jambi tercatat sebanyak 321,17
Ribu atau tercatat meningkat sebesar 30,17% (yoy); jumlah pengguna QRIS di
Provinsi Jambi mencapai 538,72 Ribu atau tercatat meningkat sebesar 37,73%
(yoy); serta serapan program Bansos non tunai (sembako) yang telah diserap oleh
165,06 Ribu Keluarga Penerima Manfaat atau terealisasi 96,30% dari target
penyaluran Bansos. Lebih lanjut, pada sub-aspek perkembangan transaksi tunai,
jumlah aliran uang masuk dan keluar pada Triwulan II 2024 masing-masing sebesar
Rp2,05 Triliun dan Rp2,73 Triliun sehingga menghasilkan net outflows sebesar
Rp685,96 Miliar.
Setelah itu, agenda dilanjutkan dengan paparan mengenai
”Potensi, Arah Pengembangan, dan Tantangan Hilirisasi Pangan di Provinsi Jambi”
oleh Kepala Bappeda Provinsi Jambi, Bapak Agus Sunaryo yang mencakup informasi
bahwa Provinsi Jambi memiliki beragam komoditas pangan dan hortikultura
unggulan seperti Kopi, Teh, Kelapa, Kakao, dan Tebu. Dalam memaksimalkan nilai
tambah untuk setiap komoditas unggulan tersebut, Pemerintah Provinsi (Pemprov)
Jambi telah menyusun Blue Print/Arah Pembangunan Pertanian dan Pangan Provinsi
Jambi Tahun 2022-2026 yang memuat kebijakan Pemprov Jambi untuk melakukan (i)
perbaikan rantai nilai dan mendorong hilirisasi produk-produk pertanian,
perkebunan, perikanan, dan kelautan daerah Jambi; serta; (ii) meningkatkan
ketahanan pangan dan gizi berkelanjutan.
Adapun upaya hilirisasi pangan dilakukan Pemprov Jambi
dengan mendorong Industri Pengolahan melalui : (i) fasilitasi percepatan
pengembangan industri hilir CPO dan Kelapa Dalam; (ii) mendorong pembangunan
sarana pelabuhan ekspor berstandar internasional dan wilayah zonasi ekonomi
untuk Kawasan Ujung Jabung; (iii) pengembangan kawasan SenTuSa
(Sengeti-Tungkal-Sabak); serta (iv) memberikan bantuan modal kerja bagi
UMKM/Industri Rumah Tangga. Adapun bentuk konkret dari hilirisasi yang telah
dijalankan oleh Pemprov Jambi di antaranya : pengembangan Korporasi Usaha Tani
brrupa bantuan mengolah susu kambing dan bantuan hortikultura. Lebih lanjut,
Bapak Agus Sunaryo menyampaikan bahwa pengembangan hilirisasi pangan di
Provinsi Jambi menghadapi tantangan berupa kendala keterbatasan permodalan
petani dalam proses hilirisasi serta perlunya meningkatkan jiwa kewirausahaan
pada petani untuk berinisiasi melakukan hilirisasi.
Terakhir, sesi ditutup dengan penyampaian paparan mengenai
Optimalisasi Hilirisasi Pangan di Provinsi Jambi: Potensi Sektor, Inovasi
Teknologi dan Kesiapan Stakeholder untuk Meningkatkan Nilai Tambah Komoditas
oleh Bapak Addion Nizori, S.TP., M.Sc., PhD selaku akademisi Fakultas Pertanian
Universitas Jambi.
Dalam paparan tersebut, diinformasikan bahwa berdasarkan
sensus pertanian Provinsi Jambi Tahun 2023, Provisi Jambi memiliki beberapa
komoditas pangan potensial yang dapat dihilirisasi, di antaranya Kelapa Sawit,
Padi Sawah Inbrida, Kelapa, Ayam Kampung, Kopi, serta Sapid an Kambing Potong.
Adapun Bapak Addion Nizori memberikan rekomendasi yang dapat
dilakukan dalam mensukseskan hilirisasi pangan di Provinsi Jambi adalah dengan
melalui : (i) pengembangan SDM dengan memperbanyak pelatihan proses pengolahan
komoditas pertanian (benchmarking success story), (ii) memprioritaskan
peningkatan produksi komoditas pertanian yang dapat menghidupkan industri
hilirnya, (iii) membangun
kelembagaan dengan mengkoordinasikan hubungan langsung antara pengusaha kecil
sektor hilir pertanian dengan
distributor dan perusahaan retail nasional eksisting, (iv) pendanaan dengan
membangun lembaga penjamin permodalan terhadap industri hilir komoditas
pertanian sehingga memudahkan dalam mengakses permodalan dari perbankan dll
(BPDPKS, KUR); (v) memperbaiki Tata Kelola dan koordinasi antar lembaga
pemerintah, swasta, masyarakat dan Regulasi yang menunjang hilirisasi produk
Pangan, serta (vi) melakukan percepatan inovasi produk hilir dengan melibatkan
Perguruan Tinggi dan Lembaga Penelitian untuk meningkatkan nilai jual dan
hilirisasi produk unggulan Jambi.(*)