- Semarak May Day dengan Layanan Langsung dan Senam Sehat Bersama Pekerja
- Industri Jasa Keuangan Jambi Tumbuh Positif Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Daerah
- Gubernur Al Haris Boyong Bupati/Wali Kota Audiensi dengan Menhub, Bahas Pengembangan Transportasi
- OJK Dorong Penggunaan Kecerdasan Artifisial di Sektor Perbankan secara Bertanggung Jawab
- Bibit Sawit Unggul Topaz 1 Berbuah Orange, Terbukti Sejahterakan dan digemari Petani
- Hadiri Rakortek Perumahan Pedesaan, Gubernur Al Haris Tegaskan Komitmen Dukung Program Tiga Juta Rumah
- Berkolaborasi Melindungi Ribuan Pekerja Rentan Melalui Program Kampung Bahagia
- Tingkatkan Kolaborasi dan Sinergi, SKK Migas – KKKS Sumbagsel Gelar Event Lifting Olympic
- Hadiri RDP Bersama Komisi II DPR RI, Gubernur Al Haris Soroti Minimnya Kewenangan Daerah dalam Sektor Minerba
- Gubernur Jambi Al Haris Hadiri RDP Bersama Komisi II DPR
XL Axiata Berhasil Raih Kinerja Solid di Tahun 2024, Pendapatan Naik 6%, Laba Bersih Naik 45%

Keterangan Gambar : XL Axiata Berhasil Raih Kinerja Solid di Tahun 2024, Pendapatan Naik 6%, Laba Bersih Naik 45%
Mediajambi.com- PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) berhasil meraih
pertumbuhan positif kinerja yang solid di sepanjang tahun 2024. Perusahaan
mencatatkan pertumbuhan pendapatan yang meningkat sebesar 6% dibandingkan
periode yang sama tahun lalu (YoY), mencapai Rp 34,40 triliun. Peningkatan
pendapatan tersebut kemudian mendorong pertumbuhan EBITDA mencapai Rp 17,88
triliun, tumbuh 13% YoY, dengan EBITDA margin yang meningkat menjadi 52%. Laba
bersih XL Axiata pun ikut terdorong mencapai Rp 1,85 triliun, naik 45% YOY.
Hingga periode akhir 2024 ini, XL Axiata juga berhasil
meningkatan Average Revenue Per User (ARPU) naik menjadi Rp 43 ribu. Kenaikan
ARPU ini seiring dengan pertumbuhan trafik data yang meningkat 9% YoY, mencapai
10.547 Petabytes, yang juga ikut mendorong kenaikan kontribusi pendapatan
layanan Data dan Digital hingga mencapai sebesar 92% dari total pendapatan.
Sementara itu, peningkatan trafik tidak terlepas dari kuatnya basis pelanggan
yang berkualitas sebanyak 58,8 juta.
Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini
mengatakan, “Kami berhasil melalui tahun 2024 yang penuh tantangan ekonomi
secara nasional dan global dengan kinerja yang cukup solid, dengan pendapatan
yang terus meningkat, serta EBITDA dan laba bersih yang tumbuh double digit. Peningkatan
sarana digital, kualitas infrastruktur jaringan, serta adopsi teknologi yang
relevan di semua lini bisnis telah menjadi kunci keberhasilan kami. Hal ini
tidak hanya meningkatkan kualitas layanan, tetapi juga mendorong peningkatan
trafik data yang signifikan.”
Dian menambahkan, keberhasilan kinerja sepanjang tahun 2024
tidak terlepas dari upaya perusahaan dalam meningkatkan efisiensi di setiap
lini bisnis dengan cermat. Salah satu langkah yang diambil adalah
mengoptimalkan pengeluaran untuk keperluan penjualan dan pemasaran, yang
berhasil ditekan hingga 15%. Selain itu, biaya infrastruktur bisa diturunkan
hingga 2%, dengan perusahaan lebih berfokus untuk meningkatkan site
profitability serta menerapkan strategi jaringan yang lebih efisien dan efektif.
Dengan demikian, perusahaan mampu mengendalikan kenaikan OPEX, sehingga tetap
lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan pendapatan. Ini adalah langkah
positif untuk melanjutkan inovasi dan beradaptasi dalam menghadapi tantangan.
Terkait keberhasilan penurunan beban dalam penjualan dan
pemasaran, XL Axiata mendorong peningkatan penggunaan aplikasi digital,
khususnya aplikasi MyXL dan AxisNet. Hingga akhir tahun 2024, kedua aplikasi
ini mencapai total pengguna aktif bulanan hingga sebanyak 33,1 juta atau meningkat
lebih dari 100% dalam tiga tahun terakhir. Peningkatan jumlah pengguna aktif
per bulan MyXL dan AxisNet merupakan hasil positif dari upaya XL Axiata untuk
tak henti berinovasi dan memenuhi kebutuhan pelanggan dengan menerapkan
strategi yang fokus pada pengalaman pelanggan (CX) berbasis digital melalui
data analytics.
Pendekatan dengan memaksimalkan aplikasi digital ini tidak
hanya memungkinkan XL Axiata untuk berinvestasi di area yang memiliki nilai
tinggi, tetapi juga untuk membangun jaringan yang kuat guna memenuhi permintaan
dari berbagai segmen pelanggan. Dengan memanfaatkan data analytics, XL Axiata
dapat secara efektif mengevaluasi key performance indicator (KPI) di seluruh
aspek yang berkaitan dengan pelanggan, kampanye pemasaran, dan loyalitas. Hal
ini memberikan perusahaan kemampuan untuk merancang strategi yang tepat,
sehingga dapat menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang yang ada.
Dengan meningkatnya penggunaan aplikasi MyXL dan AxisNet,
perusahaan berhasil untuk bisa lebih memahami kebutuhan, preferensi, dan
perilaku pelanggan. Hal ini memungkinkan XL Axiata untuk memberikan penawaran
yang lebih tepat kepada pelanggan, pada waktu yang tepat, dengan cara yang
lebih efektif.
Data Net Promoter Score (NPS) XL Axiata masih meningkat secara
signifikan. Peningkatan ini tidak hanya mendorong penggunaan layanan, tetapi
juga berkontribusi pada peningkatan pendapatan. XL Axiata berkomitmen
melanjutkan penerapan strategi ini sepanjang tahun 2025 dan kedepan.
Posisi keuangan XL Axiata menunjukkan sehat per akhir
Desember 2024, utang kotor perusahaan tercatat sebesar Rp 12,5 triliun,
sementara utang bersih mencapai Rp 11,1 triliun. Rasio gearing net debt to
EBITDA (termasuk finance lease) berada pada angka 2,5x, mencerminkan manajemen
utang yang prudent. XL Axiata tidak memiliki utang berdenominasi valuta asing,
yang memberikan stabilitas lebih dalam pengelolaan keuangan. Dari total
pinjaman yang ada, 53% memiliki suku bunga tetap (fixed), sementara 47% lainnya
menggunakan suku bunga mengambang (floating), menunjukkan diversifikasi yang
bijaksana dalam struktur pembiayaan.
Kemudian, free cash flow (FCF) perusahaan berada pada
tingkat yang sehat, dengan peningkatan sebesar 20%, mencapai Rp 10,5 triliun.
Hal ini sebagai komitmen XL Axiata untuk menjaga likuiditas dan mendukung
pertumbuhan berkelanjutan di masa depan.
Percepatan Layanan FMC
Tahun 2024 telah menjadi tahun yang monumental bagi XL
Axiata untuk memperkuat bisnis layanan Fixed Mobile Convergence (FMC), yang
ditandai dengan masih tumbuhnya pelanggan layanan XL Satu dan juga masuknya
pelanggan layanan fixed broadband (FBB) First Media sebagai salah satu layanan
XL Axiata, pasca akuisisi Link Net pada 2022 silam.
Proses pembentukan XL Axiata sebagai ServeCo dan Link Net
sebagai FiberCo telah berjalan dengan baik. Dalam langkah strategis ini, XL
Axiata telah mengakuisisi sekitar 750 ribu pelanggan residensial Link Net.
Pengambilalihan ini meningkatkan basis jumlah pelanggan FBB Axiata, sehingga
saat ini mencapai lebih dari satu juta pelanggan, dan menempatkan XL Axiata
sebagai pemain FBB terbesar kedua di Indonesia.
Kolaborasi XL Axiata - Link Net juga menunjukkan kemajuan
yang signifikan dalam upaya mendorong dan memperkuat bisnis layanan FMC ini.,
termasuk komitmen untuk memperluas cakupan layanan. Selain itu, XL Axiata
bertekad untuk mendorong percepatan penetrasi konvergensi layanan FMC dan
meningkatkan kualitas pengalaman bagi pelanggan. Saat ini, XL Axiata telah
memperluas cakupan jaringan layanan FMC di 127 kota/kabupaten, dengan total
homes passed mencapai lebih dari 6 juta.
XL Axiata kini juga masih mengembangkan produk ke segmen
korporasi dan usaha kecil menengah (UKM). Pengembangan layanan ke kedua segmen
tersebut juga diselaraskan dengan semakin meningkatnya kebutuhan atas layanan
Information and Communication Technology (ICT), Internet of Things (IoT), dan
Big Data.
Perluas Infrastruktur Jaringan
XL Axiata memperluas infrastruktur jaringan hingga akhir
2024, XL Axiata telah menambah jumlah base transceiver station (BTS) sebanyak
5.740 unit. Dengan demikian total BTS saat ini mencapai 165.864 unit, meningkat
sebesar 4% YOY. Dari total tersebut, hampir 111 ribu di antaranya merupakan BTS
4G.
Sementara itu, proses fiberisasi jaringan telah mencapai 63%
dari total site BTS yang tersebar di berbagai penjuru tanah air. Fiberisasi
adalah langkah modernisasi yang dilakukan dengan menghubungkan BTS melalui
jalur fiber, serta melakukan pembaruan perangkat-perangkat BTS. Ini termasuk
penggantian perangkat yang sebelumnya menggunakan microwave menjadi perangkat
berbasis fiber. Inisiatif fiberisasi ini tidak hanya meningkatkan kualitas
layanan data 4G, tetapi juga merupakan langkah strategis dalam mempersiapkan
jaringan 5G di masa depan untuk memberikan pengalaman digital yang lebih baik
dan lebih cepat.
XL Axiata terus melakukan langkah-langkah proaktif untuk
meningkatkan kualitas jaringan, yang menjadi fondasi utama dalam memberikan
pengalaman pelanggan. Komitmen XL Axiata untuk memperkuat jaringan tercermin
dari pengeluaran belanja modal (Capex) sebesar Rp 7,4 triliun. XL Axiata akan
terus melanjutkan inisiatif investasi dalam pengembangan jaringan dengan
pendekatan yang cermat, guna memastikan bahwa layanan yang ditawarkan semakin
berkualitas dan mampu mendukung pertumbuhan penggunaan jaringan yang terus
meningkat.
XL Axiata dan Smartfren Merger Strategis
Perusahaan juga melakukan aksi korporasi merger. XL Axiata
dan Smartfren telah mencapai kesepakatan definitif untuk melakukan merger,
dengan nilai gabungan pra-sinergi mencapai lebih dari Rp 104 triliun.
Penggabungan ini akan melahirkan entitas telekomunikasi baru yang disebut
XLSmart, yang akan menjadi kekuatan baru di sektor telekomunikasi Indonesia.
Kolaborasi ini akan mendorong inovasi, meningkatkan kualitas layanan, dan
memperluas konektivitas digital di seluruh wilayah Indonesia. Selain itu,
merger ini diharapkan menghasilkan sinergi biaya yang signifikan, dengan
estimasi sinergi sebelum pajak sebesar USD 300-400 juta setelah selesainya
proses integrasi jaringan strategis serta optimalisasi sumber daya. Kolaborasi
ini akan menempatkan XLSmart sebagai kekuatan transformatif di industri
telekomunikasi, yang membuka jalan bagi pertumbuhan dan inovasi berkelanjutan
di sektor ini.
Merger ini merupakan langkah strategis yang menggabungkan
dua entitas yang saling melengkapi, dengan tujuan untuk memberikan layanan
terbaik di pasar telekomunikasi Indonesia. Dengan bergabungnya XLSmart, akan
memiliki skala yang lebih besar, kekuatan finansial yang solid, dan keahlian
yang mendalam. Hal ini akan memungkinkan untuk mendorong investasi dalam
infrastruktur digital, memperluas jangkauan layanan, dan menghadirkan inovasi
yang bermanfaat bagi pelanggan. Kolaborasi ini akan menciptakan pasar yang
lebih sehat dan kompetitif, memberikan manfaat yang lebih besar bagi seluruh
masyarakat.(**)