Oknum Polisi Diduga Bunuh Dosen IAKSS di Bungo, Motif Asmara Mencuat

By MS LEMPOW 03 Nov 2025, 10:08:45 WIB HUKRIM
Oknum Polisi Diduga Bunuh Dosen IAKSS di Bungo, Motif Asmara Mencuat

Keterangan Gambar : Oknum Polisi Diduga Bunuh Dosen IAKSS di Bungo, Motif Asmara Mencuat


Mediajambi.com - Kasus pembunuhan seorang dosen Institut Agama dan Kebudayaan Sapta Sarana (IAKSS) berinisial EY (37), di sebuah rumah di Perumahan BTN Al-Kautsar, Kabupaten Bungo, telah menggemparkan masyarakat.

Pelaku yang berhasil diringkus dalam waktu kurang dari 24 jam ternyata adalah seorang oknum anggota Polri berinisial WLD, yang bertugas di Polres Tebo, Provinsi Jambi. Penangkapan ini dimungkinkan berkat petunjuk kunci dari rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian.

Kapolres Bungo, AKBP Natalena Eko Cahyono, dalam konferensi pers yang digelar pada Minggu (2/11/2025), mengungkapkan bahwa tersangka telah mengakui perbuatannya setelah melalui serangkaian pemeriksaan intensif. Kapolres menegaskan komitmennya untuk memproses kasus ini secara transparan dan tanpa pandang bulu, meskipun pelaku adalah anggota kepolisian. "Kami tidak akan menutupi apa pun. Anggota yang bersalah akan diproses sesuai hukum yang berlaku," tegas AKBP Natalena.

 Motif Asmara dan Penyamaran

    Dari hasil penyelidikan sementara, motif pembunuhan diduga kuat berkaitan dengan masalah pribadi dan hubungan asmara antara pelaku dan korban. Fakta mengejutkan lainnya yang terungkap adalah pelaku menggunakan wig atau rambut palsu dalam upaya menyamarkan identitasnya saat melancarkan aksinya.

    Sejumlah barang bukti telah diamankan oleh pihak kepolisian, termasuk sebuah mobil Honda Jazz berwarna putih, sepeda motor PCX, perhiasan emas milik korban, serta ponsel yang sempat digunakan oleh pelaku untuk berkomunikasi setelah kejadian.

    Tuntutan Publik dan Reaksi Pemerintah Daerah

    Kasus ini telah memicu gelombang kemarahan dan tuntutan dari masyarakat luas. Publik mendesak agar pelaku dijerat dengan pasal pembunuhan berencana dan dijatuhi hukuman maksimal tanpa adanya perlindungan dari institusi tempatnya bernaung. Keadilan bagi EY menjadi sorotan utama dan tolok ukur kepercayaan publik terhadap penegakan hukum serta integritas aparat negara.

    Wakil Bupati Bungo, Tri Wahyu Hidayat, yang turut hadir dalam konferensi pers, menyampaikan keprihatinan mendalam atas kejadian ini. Ia mengimbau masyarakat untuk mengaktifkan kembali sistem keamanan lingkungan, seperti kegiatan pos ronda dan pengawasan tamu selama 1x24 jam. "Keamanan bukan hanya tugas aparat, tapi tanggung jawab kita bersama. Kita dukung kepolisian menuntaskan kasus ini secara tuntas dan transparan," ujarnya.

    Ujian bagi Institusi Polri

    Kasus ini menjadi ujian berat bagi institusi Polri, khususnya dalam menjaga kepercayaan publik. Masyarakat menantikan langkah nyata dari Propam dan Polda Jambi untuk menegakkan prinsip "hukum tajam ke atas dan ke bawah". Transparansi dan penegakan hukum yang adil akan menjadi kunci dalam memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap institusi kepolisian.

     Kasus pembunuhan EY bukan hanya sekadar perkara kriminal biasa, tetapi juga menyangkut harapan dan kepercayaan masyarakat terhadap hukum serta integritas aparat negara. Publik akan terus mengawal perkembangan kasus ini hingga tuntas, memastikan bahwa keadilan benar-benar ditegakkan. (*)




    Write a Facebook Comment

    Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

    Semua Komentar

    Tinggalkan Komentar :