- OJK Cabut Izin Usaha Pt Sarana Sulteng Ventura
- Satgas PASTI Blokir 507 Aktivitas dan Entitas Keuangan Ilegal, Masyarakat Diminta Waspada Penipuan Yang Semakin Marak
- Gubernur Al Haris Ajak Semua Pihak Bersatu dan Bersinergi Atasi Karhutla di Provinsi Jambi
- Walikota Maulana Ungkap Strategi Kota Jambi Tekan Stunting, Angkat Pekerja Rentan, dan Capai UHC
- Wawako Diza : Pramuka Bukan Seremoni, Tapi Wadah Pembentukan Karakter Bangsa
- Rakor Bersama Kemenkum, Pemkot Jambi Matangkan Pendirian Koperasi Merah Putih
- Kemas Faried Serahkan Dua Dermaga Apung untuk Dongkrak Wisata Danau Sipin
- Ketua DPRD Kota Jambi Bantu Orang Tua Raffi, Warga yang Mengidap Penyakit Steven Johnson Syndrome
- 149 PKL Kota Jambi Siap Direlokasi, Pemkot Jambi Tegaskan Penertiban Lapak Liar
- Walikota Maulana Hadiri HUT Kota Palembang, Bawa Misi Komwil II APEKSI Bangun Jaringan Antar-Kota
Edi Purwanto,Jadi Narasumber Diskusi Interaktif Refleksi 25 Tahun Reformasi

Keterangan Gambar : Edi Purwanto,Jadi Narasumber Diskusi Interaktif Refleksi 25 Tahun Reformasi
Mediajambi.com - Ketua DPRD Provinsi Jambi Edi Purwanto menjadi narasumber dalam diskusi interaktif Refleksi 25 Tahun Reformasi yang dilaksanakan di Kampus Institut Agama Islam Muhammad Azim Jambi, Senin (15/5/2023).
Pada kesempatan ini hadir pula Cecep Suryana sebagai Presidium Nasional Pena '98, Ratu Munawaroh sebagai Tokoh Perempuan Jambi, serta Maulana selaku Wakil Walikota Jambi dan sejumlah mahasiswa dari berbagai organisasi. Edi Purwanto menyebut bahwa sejarah tidak boleh dilupakan.
- Ketua DPRD Prov Jambi Menjadi Narsum Seminar Nasional di UNJA0
- Ketua DPRD Edi Purwanto Minta 3 Kementerian Samakan Persepsi Untuk Solusi Permasalahan Batu Bara0
- Kementerian ESDM Tetapkan WPR di Jambi, Edi Purwanto Minta Petunjuk Teknis0
- Hadiri Rakor KPK, Edi Purwanto : Penyusunan APBD Merujuk pada RKPD0
- Edi Purwanto : Dewan Tidak Boleh Intervensi Pengerjaan Pokir0
"Kita tidak bisa melupakan sejarah, tapi sejarah itulah yang menjadi tolak awal bagi kita," katanya.
Pada kesempatan ini, Edi Purwanto juga menerangkan bahwa dalam reformasi yang terjadi selama 25 tahun ini, Ia melihat bahwa banyak perubahan-perubahan yang terjadi selama ini, meskipun memang masih belum menjawab semua keinginan masyarakat.
"Seperti soal Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) mohon maaf juga belum selesai, dulu kita melihat justru kalau korupsi hanya beberapa elit saja, dan kalau sekarang mohon maaf sekali lagi, semua lembaga mulai dari eksekutif, legislatif, yudikatif," jelasnya.
Hal-hal semacam ini yang harus menjadi sesuatu yang perlu kita diskusikan dan cermati bersama apa yang terjadi saat ini. Namun kata Edi Purwanto bukan berarti reformasi itu tidak baik.
“Maka saya mengingatkan adik kepada-adik mahasiswa, yang paling penting adalah organisasi harus konsisten, percaya kalau kita konsisten pasti kita berhasil, mau apapun kalian, jangan lupa dengan sejarah,”pungkasnya.(*)